Nggak Main-main, Rusia Ancam Hancurkan Semua Senjata Kiriman NATO ke Ukraina
Rusia menyampaikan ancaman tersebut setelah anggota NATO seperti Amerika, Prancis dan Inggris makin aktif mengirim peralatan tempur ke Ukraina.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov menyampaikan ancaman terbaru Rusia yang akan menghancurkan semua pasokan senjata yang dikirimkan Barat untuk membantu militer Ukraina.
Anatoly Antonov menyampaikan ancaman tersebut setelah beberapa negara yang tergabung dalam aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) seperti Amerika, Prancis, Inggris, dan Polandia makin aktif mengirim sejumlah peralatan tempur termasuk tank, artileri, rudal, dan senjata canggih ke Ukraina.
Dukungan yang diberikan NATO kepada Ukraina telah membuat Rusia panas, lantaran pasokan senjata tersebut kemungkinan besar akan digunakan militer Ukraina untuk menyerang pasukan Krimea.
Krimea merupakan wilayah Ukraina yang sudah sejak beberapa tahun ini direbut Rusia.
Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya menyatakan Ukraina bisa saja memperoleh peluang kemenangan dalam serangan terhadap pasukan Rusia di Krimea.
“Kemunculan tank-tank berlambang Nazi di tanah bekas Soviet jelas membuat kami bertekad untuk menumbangkan rezim neo-Nazi di Ukraina dan menciptakan kondisi normal agar masyarakat tetangga di kawasan itu bisa hidup damai seperti dulu,” jelas Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov, Rabu (18/1/2023).
Antonov menekankan bahwa memasok Ukraina dengan senjata yang dilakukan oleh AS maupun negara NATO, hanya akan meningkatkan jumlah korban, lantaran kemunculan tank militer memicu konflik yang semakin meluas, seperti dilansir dari TASS.
"Memasok Ukraina dengan senjata, baik oleh AS atau negara NATO lainnya, hanya akan menyebabkan peningkatan korban di kalangan penduduk sipil, akan menciptakan kesulitan tambahan di bekas Republik Soviet," jelas Antonov.
Baca juga: Rudal Rusia Tewaskan 44 Warga Sipil, Seorang Pejabat Ukraina Malah Mundur, Ini Sebabnya
Meski Ukraina kini telah didukung oleh puluhan senjata dari Barat sementara Rusia berjuang memperkuat pasukan militer pasca kemunduran yang terjadi selama beberapa pekan terakhir hingga membuat intensitas serangan susut sebesar 75 persen.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-330: NATO akan Beri Lebih Banyak Dukungan Senjata Berat
Namun Antonov meyakini bahwa negaranya dapat mengakhiri perang dengan memenangkan konflik yang terjadi di Ukraina, mengingat saat ini Rusia telah berhasil mencaplok empat wilayah Ukraina, yakni Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia.