WNI di AS Diminta Waspada Pascapenembakan Brutal di Monterey Park
Tidak ada korban WNI dalam peristiwa yang menewaskan 10 orang tersebut, namun KJRI meminta WNI untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KJRI San Francisco meminta WNI waspada sehubungan dengan insiden penembakan yang terjadi di Monterey Park, sekitar Los Angeles, California pada Sabtu 21 Januari jam 22.22 waktu LA (Minggu 22 Januari jam 13.22 WIB).
Tidak ada korban WNI dalam peristiwa yang menewaskan 10 orang tersebut, namun KJRI meminta WNI untuk meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.
Pasalnya berbagai insiden kekerasan bersenjata juga telah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat, terutama di Pantai Barat bagian Utara.
"Hindari lokasi yang dinilai kurang aman," tulis pernyataan KJRI yang diunggah @indonesiainsf pada Minggu (22/1/2023).
KJRI San Francisco kembal mengimbau WNI di Alaska, Washington State, Oregon, California Utara, Nevada Utara, Montana, Idaho, Wyoming, yang sedang berada ataupun berkunjung ke Pantai Barat bagian Utara untuk senantiasa meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan terutama ketika berada di tempat-tempat umum, kerumunan, atau keramaian saat beraktivitas.
WNI diimbau untuk terus mencermati dan waspada atas perkembangan situasi keamanan melalui media massa dan sumber-sumber resmi dari pemerintahan setempat.
WNI juga diminta melaporkan insiden kekerasan, aksi kriminal, atau tindakan lain yang mencurigakan, membahayakan keamanan kepada pihak berwajib atau menelpon 911.
KJRI juga menyediakan nomor hotline bagi WNI yang memerlukan bantuan pada nomor 4158750793 atau mengirim email ke konsuler@kjrisfo.net.
Peristiwa terjadi saat perayaan Imlek di Lai Lai Ballroom & Studio itu melukai 20 orang, dimana 10 meninggal dunia.
Sedangkan korban luka bervariasi dari ringan hingga kritis.
Baca juga: Kemlu Ungkap Tak Ada WNI yang Jadi Korban Penembakan pada Festival Imlek di California
Pelaku 1 orang, diidentifikasi laki-laki bernama Huu Can Tran (72).
Reuters melaporkan, setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri dan bunuh diri ketika didekati oleh polisi pada Minggu, 22 Januari 2023.
Hingga kini belum diketahui motif pelaku melakukan penembakan.