Korban Tewas akibat Penembakan Brutal di California Bertambah Jadi 11, Polisi Selidiki Motif Pelaku
Korban tewas akibat penembakan massal yang terjadi di sebuah aula dansa di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) bertambah menjadi 11 orang.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Korban tewas akibat penembakan massal yang terjadi di sebuah aula dansa di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) bertambah menjadi 11 orang.
Korban ke-11 meninggal pada Senin (23/1/2023) kemarin karena luka yang dideritanya setelah seorang pria tua bersenjata mengamuk dan melakukan penembakan.
Saat ini pihak berwenang masih mencari motif di balik salah satu penembakan massal terburuk di negara bagian itu.
Polisi mengidentifikasi Huu Can Tran, pria berusia 72 tahun sebagai tersangka dalam pembantaian yang terjadi selama perayaan Tahun Baru Imlek di Star Ballroom Dance Studio di Monterey Park, sebuah aula dansa yang populer di kalangan lansia keturunan Asia.
Baca juga: Tersangka Penembakan Massal di Monterey Park California, Akhiri Hidup di Dalam Van Putih
Tran diduga membunuh 10 orang pada Sabtu malam dan melukai 10 lainnya.
Dia kemudian pergi ke ruang dansa lainnya tempat serangan lanjutan berhasil digagalkan.
Ia kemudian menembak dirinya sendiri secara fatal.
"Orang ke-11 telah tewas pada Senin kemarin akibat luka yang diderita selama penembakan," kata Kepala Polisi Monterey Park, Scott Wiese.
Semua yang tewas itu berusia antara 50 hingga 80 tahun.
Pada hari Minggu lalu, Los Angeles County Sheriff Robert Luna mengatakan 'semuanya ada di atas meja' dalam hal mengidentifikasi motif di balik aksi penembakan itu.
"Petugas di Hemet, sekitar 80 mil sebelah timur Los Angeles, saat ini sedang membantu Departemen Sheriff dalam pencarian rumah mobil (van) Tran di komunitas lansia yang terjaga keamanannya," kata Juru bicara Departemen Kepolisian Hemet, Alan Reyes.
Polisi Hemet mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin kemarin bahwa Tran telah datang ke departemen itu dua kali pada awal Januari 2023 dengan 'tuduhan penipuan, pencurian dan peracunan yang melibatkan keluarganya' di masa lalu selama 10 hingga 20 tahun.
Baca juga: WNI di AS Diminta Waspada Pascapenembakan Brutal di Monterey Park
"Tran mengatakan dia akan kembali dengan dokumentasi terkait klaimnya tetapi tidak pernah melakukannya," kata polisi setempat.
Dikutip dari laman Reuters, Selasa (24/1/2023), menurut catatan online, Tran memiliki lisensi truk aktif dan perusahaan bernama Tran's Trucking Inc dengan alamat kotak pos di Monterey Park.
Ia telah tinggal di Los Angeles setidaknya sejak 1990-an dan pindah ke van di Hemet pada 2020.
Dalam sebuah wawancara pada Senin kemarin, seorang tetangga di komunitasnya yang terjaga keamanannya menggambarkan pria itu sebagai orang yang 'lemah lembut'.
Namun Adam Hood, penyewa lama sebuah properti yang dimiliki Tran di Los Angeles mengatakan bahwa ia melihat Tran sebagai orang yang agresif dan mencurigakan dengan hanya memiliki sedikit teman.
"Tran menyukai dansa ballroom, ini satu-satunya aktivitas sosialnya," kata Hood.
Menurut Hood, Tran mengeluh bahwa orang-orang di studio Star Ballroom telah membicarakan dirinya di belakangnya.
"Menurut saya, ia penari yang bagus, tapi ia tidak percaya pada orang-orang di studio, marah dan tidak percaya," kata Hood.
Baca juga: Tersangka Penembakan Massal Perayaan Tahun Baru Imlek di LA Tewas Bunuh Diri
Tragedi dan Pengejaran
Amukan Tran bisa saja menjadi lebih buruk, sekitar 20 menit setelah penembakan brutal di Monterey Park, ia memasuki klub dansa Lai Lai Ballroom & Studio di kota tetangga Alhambra.
Di sana, Brandon Tsay yang mengoperasikan aula dansa yang dikelola keluarga, merebut senjata Tran sebelum pria tua itu bisa melepaskan tembakan.
"Saat itu, itu adalah insting utama," kata Tsay.
Ia mengatakan bahwa pria bersenjata itu kemudian melarikan diri dari lokasi kejadian setelah berjuang selama 90 detik.
"Sesuatu terjadi di sana. Saya tidak tahu apa yang merasuki saya," jelas Tsay.
Sekitar 12 jam kemudian, petugas polisi di Torrance, 20 mil barat daya Monterey Park, mengepung sebuah van kargo putih yang dikemudikan Tran.
Saat petugas mendekati van, mereka mendengar satu tembakan senjata dari dalam van tersebut dan diketahui bahwa Tran telah bunuh diri.
Pihak berwenang belum merilis nama semua korban, sambil menunggu pemberitahuan dari keluarga mereka.
Kantor Koroner Los Angeles mengatakan dua wanita atas nama My Nhan berusia 65 tahun, dan Lilan Li berusia 63 tahun termasuk di antara korban tewas.
ABC News mengidentifikasi salah satu korban sebagai instruktur tari Ming Wei Ma.
Pistol yang digunakan Tran kemungkinan ilegal di California, memiliki magasin yang kapasitasnya melebihi batas negara bagian itu yakni 10 butir peluru.
Penembakan tersebut terjadi selama dua hari perayaan Tahun Baru Imlek di Monterey Park, yang menarik ribuan orang dari seluruh California Selatan.
Saat berita tentang penembakan itu menyebar, beberapa orang di komunitas Monterey Park awalnya khawatir itu adalah kejahatan rasial yang menargetkan orang Asia.
Perlu diketahui, kota berpenduduk 60.000 orang ini selama puluhan tahun telah menjadi tujuan para imigran dari China.
Menurut data Sensus AS, sekitar 65 persen penduduknya adalah orang Asia.
Warga menggambarkannya sebagai komunitas yang ramah, di mana tragedi seperti itu sebelumnya tidak terpikirkan.
Di pintu masuk studio dansa Star Ballroom pada Senin kemarin, warga meninggalkan bunga, buah dan lilin untuk menghormati mereka yang tewas.