Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-335: Jika Diperlukan, Jerman akan Kirim Tank Leopard ke Ukraina

Grup pertahanan Jerman Rheinmetall dapat mengirimkan 139 tank tempur Leopard ke Ukraina jika diperlukan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-335: Jika Diperlukan, Jerman akan Kirim Tank Leopard ke Ukraina
Southfront.org
Tank Tempur Utama (MBT) Leopard milik militer Jerman yang dimodernisasi guna menghadapi kemajuan teknologi tank Rusia seperti tank T-14 Armata. - Grup pertahanan Jerman Rheinmetall dapat mengirimkan 139 tank tempur Leopard ke Ukraina jika diperlukan, Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-335 berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Grup pertahanan Jerman Rheinmetall dapat mengirimkan 139 tank tempur Leopard ke Ukraina jika diperlukan, kata juru bicara perusahaan tersebut kepada grup media RND.

Seperti diketahui, saat ini Jerman berada di bawah tekanan dari Ukraina dan beberapa sekutu NATO untuk memasok tank Leopard 2 buatan Berlin ke Ukraina.

Di sisi lain, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengatakan Jerman tidak memblokir ekspor tank Leopard 2.

Meningkatnya tekanan terhadap Jerman semakin terjadi lantaran Berlin gagal mengambil keputusan pada pertemuan puncak pertahanan internasional di Pangkalan Militer AS, Ramstein, Jumat (20/1/2023).

Untuk dapat mengekspor tank yang diproduksi Jerman, Kementerian Ekonomi harus memberikan persetujuan.

Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-335 berikut ini, dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Populer Internasional: Chris Hipkins Calon PM Selandia Baru - Bantuan Tank Jerman ke Ukraina Gagal

Kanselir Jerman Olaf Scholz (tengah) mendengarkan di depan tank tempur utama Leopard 2 milik angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr selama kunjungan pasukan Bundeswehr Jerman selama latihan di lapangan militer di Ostenholz, Jerman utara, pada 17 Oktober 2022.
Kanselir Jerman Olaf Scholz (tengah) mendengarkan di depan tank tempur utama Leopard 2 milik angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr selama kunjungan pasukan Bundeswehr Jerman selama latihan di lapangan militer di Ostenholz, Jerman utara, pada 17 Oktober 2022. (Ronny HARTMANN / AFP)

Jerman akan kirim 139 tank Leopard ke Ukraina

Berita Rekomendasi

Grup pertahanan Jerman Rheinmetall dapat mengirimkan 139 tank tempur Leopard ke Ukraina jika diperlukan.

Josep Borrell: Jerman tidak memblokir ekspor tank Leopard 2

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengatakan Jerman tidak memblokir ekspor tank Leopard 2.

Paket bantuan militer baru Uni Eropa ke Ukraina

Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Simpan Senjata dari Negara Barat di Dekat Pembangkit Tenaga Nuklir

Borrell juga menguraikan paket bantuan militer baru dari Uni Eropa ke Ukraina senilai €500 juta.

Bantuan itu disepekati setelah 27 menteri luar negeri blok itu bertemu di Brussel pada Senin (23/1/2023).

Paket itu disetujui bersama dengan tambahan €45 juta untuk misi pelatihan militer Uni Eropa untuk Ukraina.

Menteri luar negeri Hungaria, Péter Szijjártó, mengatakan negaranya tidak akan menghalangi langkah Uni Eropa.

Baca juga: Hadapi Serangan Rusia, Jerman Izinkan Polandia Kirim Tank Leopard ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Kamis (19/1/2023) mengumumkan pemberian paket bantuan militer senilai 2,5 miliar dolar AS untuk Ukraina, mencakup 90 tank Stryker dan 59 kendaraan tempur infanteri Bradley untuk melawan potensi serangan Rusia di Ukraina musim semi ini.
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, Kamis (19/1/2023) mengumumkan pemberian paket bantuan militer senilai 2,5 miliar dolar AS untuk Ukraina, mencakup 90 tank Stryker dan 59 kendaraan tempur infanteri Bradley untuk melawan potensi serangan Rusia di Ukraina musim semi ini. (Politico)

Menteri Luar Negeri Jerman tegaskan tak akan halangi Polandia kirim tank Leopard

Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, pada Minggu (22/1/2023), mengatakan negaranya tidak akan "menghalangi" Polandia mengirim tank Leopard ke Ukraina telah menyebabkan kebingungan di Berlin.

Untuk saat ini, masih belum jelas apakah ucapannya merupakan indikasi pergeseran posisi pemerintah atau hanya upaya Partai Hijau untuk mengoreksi strategi komunikasi kanselir Olaf Scholz yang ceroboh.

Polandia siap kirim tank ke Ukraina tanpa persetujuan Jerman

Polandia telah menegaskan kembali siap mengirim tank ke Ukraina tanpa persetujuan Jerman.

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan pemerintahnya akan meminta izin dari Berlin untuk mengirim tank Leopard ke Ukraina.

Morawiecki menggambarkan persetujuan itu sebagai "kepentingan sekunder".

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-334: Polandia akan Kirim 14 Tank Leopard ke Kyiv

Tetapi, seorang juru bicara pemerintah Jerman mengatakan Berlin belum menerima permintaan dari Polandia atau negara lain mana pun untuk mengizinkan transfer semacam itu.

Kremlin kecam niat Barat kirim tank ke Ukraina

Kremlin memperingatkan bahwa rakyat Ukraina akan "membayar harga" jika Barat memutuskan untuk mengirim tank untuk mendukung Kyiv.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan perpecahan di Eropa tentang apakah akan menyediakan tank ke Kyiv menunjukkan ada peningkatan "kegugupan" dalam aliansi NATO.

Peskov juga menepis pengumuman Washington bahwa mereka berencana untuk menjatuhkan sanksi pada Grup Wagner tentara bayaran swasta Rusia.

Jerman pindahkan sistem pertahanan udara Patriot ke Polandia

Jerman mulai memindahkan sistem pertahanan udara Patriot ke wilayah Polandia, dekat perbatasan Ukraina.

Rudal Patriot akan dikerahkan untuk mencegah serangan rudal.

Tawaran Berlin untuk mengerahkan tiga unit Patriotnya di Polandia datang setelah dua orang terbunuh karena rudal Ukraina yang tersesat yang menghantam desa Przewodow di Polandia pada bulan November.

Baca juga: Perang di Ukraina menyebabkan kematian ribuan penghuni Laut Hitam

Foto ini diambil pada 04 Februari 2013, menampilkan sistem peluncur rudal Patriot di pangkalan militer Turki di Gaziantep.
Foto ini diambil pada 04 Februari 2013, menampilkan sistem peluncur rudal Patriot di pangkalan militer Turki di Gaziantep. (Bulent KILIC / AFP)

Erdogan enggan dukung calon keanggotaan Swedia

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, mengatakan dia tidak akan mendukung tawaran keanggotaan NATO Swedia setelah protes di Stockholm pada akhir pekan yang termasuk pembakaran salinan Al-Qur'an.

Protes di ibu kota Swedia pada hari Sabtu (21/1/2023), telah meningkatkan ketegangan dengan Turki pada saat Swedia membutuhkan dukungan Ankara untuk masuk ke aliansi militer

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas