UNESCO Resmikan Kota Odesa di Ukraina Jadi Warisan Dunia yang Terancam Punah
UNESCO meresmikan Kota Odesa di Ukraina menjadi Warisan Dunia yang terancam punah di tengah perang Rusia dan Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Badan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) memutuskan untuk menambahkan Kota Odesa di Ukraina ke dalam daftar situs Warisan Dunia yang terancam punah pada Rabu (25/1/2023).
Kota pelabuhan di Laut Merah ini dinilai memiliki nilai universal yang luar biasa dan tugas seluruh umat manusia untuk melindunginya.
Keputusan itu dibuat pada sesi luar biasa Komite Warisan Dunia UNESCO di Paris.
Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, memuji langkah tersebut.
"Pelabuhan legendaris yang telah meninggalkan jejaknya di bioskop, sastra, dan seni. Dengan demikian ditempatkan di bawah perlindungan yang diperkuat dari komunitas internasional," kata Audrey Azoulay.
"Sementara perang sedang berlangsung, prasasti ini mewujudkan tekad kolektif kita untuk memastikan kota ini dilestarikan dari kehancuran lebih lanjut," tambah Azoulay dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan Kyiv Independent.
Baca juga: Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno Tegur Dewi Soekarno, Diminta Segera Tinggalkan Ukraina
Presiden Ukraina Zelensky Ajukan Kota Odesa ke UNESCO
Pada Oktober 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta UNESCO untuk memasukkan Odesa ke dalam Daftar Warisan Dunia.
Komite UNESCO menyetujui hal itu pada Rabu (25/1/2023).
UNESCO juga menambahkan pusat bersejarah kota itu ke dalam daftar situs yang terancam punah.
Perubahan teks yang diusulkan oleh Rusia menunda pemungutan suara komite beranggotakan 21 orang itu.
Akhirnya, enam delegasi memilih setuju, satu memilih tidak dan 14 abstain.
Delegasi Rusia, Tatiana Dovgalenko, mengecam keputusan tersebut.
Ia menyatakan warga setempat telah menghancurkan beberapa monumen Odesa untuk membenarkan penunjukan yang terancam punah.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Ukraina, Oleksandr Tkachenko, menyambut baik hasil pemungutan suara tersebut.
Ia mengatakan hal itu akan melindungi sejarah multikultural Odesa.
"Ini hari bersejarah yang hebat," katanya kepada wartawan.
“Pastinya, Odesa berada dalam bahaya karena invasi besar-besaran Rusia. Saya sangat berharap payung UNESCO dapat melindungi setidaknya langit Odesa dan Odesa sendiri dari serangan biadab Rusia ini.”
Baca juga: Pria Tua Ini Diduga Kirim Bom Surat ke Kedubes Ukraina dan AS di Spanyol
UNESCO Ingin Buka Akses Internasional ke Ukraina
UNESCO mengatakan peresmian ini bertujuan untuk memberi akses ke layanan internasional untuk memberi bantuan ke Ukraina.
"Pencantuman dalam Daftar Warisan Dunia dalam Bahaya dimaksudkan untuk membuka akses ke mekanisme bantuan darurat internasional, baik teknis maupun finansial, untuk memperkuat perlindungan properti dan membantu rehabilitasinya,” menurut UNESCO, seperti diberitakan AP News.
Azoulay mengatakan status Odesa diperiksa di bawah prosedur darurat di tengah pertempuran yang sedang berlangsung.
Dia mengatakan pengawasan satelit yang tepat digunakan untuk pertama kalinya untuk memantau situs Warisan Dunia Ukraina.
Sebelum pemungutan suara hari Rabu, Ukraina adalah rumah bagi tujuh situs Warisan Dunia, termasuk Katedral St. Sophia dan bangunan biara terkait di ibu kota, Kyiv.
Sampai saat ini, tidak ada yang rusak akibat perang, meskipun UNESCO mencatat kerusakan lebih dari 230 bangunan budaya di Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait UNESCO