Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pabrik Senjata Iran Diserang Drone, Israel Diduga Jadi Dalangnya

Sebuah pabrik militer di pusat kota Isfahan, Iran, diserang pesawat tak berawak (drone) pembawa bom pada Sabtu (28/1/2023) malam.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pabrik Senjata Iran Diserang Drone, Israel Diduga Jadi Dalangnya
Ist
Ilustrasi: Komandan Angkatan Darat Iran, Kiyoumars Heydari menyebut pesawat tak berawak alias drone yang diberi nama Arash-2 ini memang dirancang khusus untuk melakukan serangan ke negara Israel. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Sebuah pabrik militer di pusat kota Isfahan, Iran, diserang pesawat tak berawak (drone) pembawa bom pada Sabtu (28/1/2023) malam.

Pihak berwenang Iran mengatakan serangan itu menyebabkan beberapa kerusakan di pabrik tersebut, sementara serangan terjadi di tengah meningkatnya ketegangan regional dan internasional yang melanda Iran.

Melansir dari CNBC, Kementerian Pertahanan Iran tidak memberikan informasi mengenai pihak mana yang dicurigai melalukan serangan itu.

Baca juga: Inggris Kecam Eksekusi Mati Eks Wamenhan Iran yang Dituduh Jadi Mata-Mata

Namun, Teheran telah menjadi sasaran dalam serangan pesawat tak berawak yang diduga dilakukan Israel, di tengah perang bayangan dengan Israel saat kesepakatan nuklirnya dengan negara Barat runtuh.

Sementara itu, ketegangan juga meningkat dengan negara tetangganya Azerbaijan setelah seorang pria bersenjata menyerang kedutaan negara itu di Teheran, membunuh kepala keamanannya dan melukai dua lainnya.

Serangan drone di pabrik Isfahan terjadi pada Sabtu sekitar pukul 11.30 malam waktu setempat. Kementerian Pertahanan Iran mengungkapkan tiga drone diluncurkan di pabrik tersebut, dengan dua di antaranya berhasil ditembak jatuh.

BERITA REKOMENDASI

Serangan itu menyebabkan "kerusakan kecil" pada atap pabrik dan tidak melukai siapa pun, kata kementerian itu.

Saluran televisi berita di Iran yang berbahasa Inggris, Press TV, menayangkan sebuah video yang menunjukkan saat pesawat tak berawak itu menghantam sepanjang Jalan Tol Imam Khomeini yang sibuk di Isfahan, yang menjadi salah satu jalan ke kota Qom dan ibu kota Iran, Teheran.

Sementara kerumunan sekelompok kecil orang tampak berdiri menyaksikan ledakan dan percikan api menghantam pabrik persenjataan yang gelap.

"Ya Tuhan! Itu drone, bukan?” ucap pria yang merekam video itu sambil berteriak.

Baca juga: Teheran Eksekusi Warga Negara Inggris-Iran Alireza Akbari, Pernah Jabat Wakil Menteri Pertahanan

“Ya, itu adalah drone,” ujar yang lainnya, sedangkan orang-orang di video itu terlihat melarikan diri saat mengetahui insiden tersebut.

Rekaman video mengenai serangan itu, serta rekaman lainnya yang dianalisis oleh The Associated Press, berhubungan dengan sebuah fasilitas militer di Jalan Minoo di Isfahan yang dekat dengan pusat perbelanjaan yang sebiam besar menjual karpet dan toko elektronik.

Kementerian Pertahanan Iran hanya menyebut fasilitas militer itu sebagai "bengkel", tanpa merinci apa yang diproduksi di dalam bangunan tersebut.

Sementara Isfahan, sekitar 350 kilometer (215 mil) dari Teheran, adalah rumah bagi pangkalan udara besar yang dibangun untuk armada jet tempur F-14 buatan Amerika serta Pusat Penelitian dan Produksi Bahan Bakar Nuklir.

Menurut laporan dari TV pemerintah Iran pada Oktober tahun lalu, menunjukkan pengakuan yang diklaim oleh anggota Komala, sebuah partai oposisi Kurdi yang diasingkan dari Iran dan sekarang tinggal di Irak, bahwa mereka berencana untuk menargetkan fasilitas kedirgantaraan militer di Isfahan setelah dilatih oleh badan intelijen Mossad Israel.

Baca juga: Teheran Eksekusi Warga Negara Inggris-Iran Alireza Akbari, Pernah Jabat Wakil Menteri Pertahanan

Sementara itu, para pejabat Israel menolak mengomentari serangan itu.

Secara terpisah, TV pemerintah Iran mengatakan kebakaran terjadi di kilang minyak di zona industri dekat kota Tabriz pada Minggu (29/1/2023) pagi. Penyebab kebarakan itu belum diketahui, dan sebuah rekaman video menunjukkan petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api. Tabriz sendiri berjarak sekitar 520 kilometer (325 mil) dari Teheran.

TV pemerintah Iran juga melaporkan gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (RC) pada Sabtu malam menewaskan dua orang dan melukai sekitar 664 lainnya di daerah pedesaan di provinsi Azerbaijan Barat serta merusak bangunan di banyak desa.

Selain itu, pemerintah Iran menghadapi tantangan baik di dalam maupun luar negeri karena kesepakatan nuklirnya dengan negara Barat runtuh.

Aksi protes nasional juga mengguncang Iran sejak kematian Mahsa Amini pada September tahun lalu. Amini merupakan seorang wanita Kurdi-Iran yang ditahan oleh polisi moral negara itu setelah diduga melanggar aturan berpakaian wanita yang telah menjadi hukum di Republik Islam Iran sejak 1979. Polisi moral Iran mengatakan jilbab Mahsa Amini terlalu longgar.

Baca juga: Iran Kembali Jatuhkan Hukuman Mati Kepada Tiga Pengunjuk Rasa Di Tengah Kritik Internasional

Israel diduga melancarkan serangkaian serangan terhadap Iran, termasuk serangan terhadap fasilitas nuklir bawah tanah Natanz yang merusak sentrifugalnya pada April 2021. Sementara pada 2020, Iran menyalahkan Israel atas serangan yang menewaskan ilmuwan nuklir militer topnya.

Ketegangan juga meningkat antara Azerbaijan dan Iran, karena Azerbaijan dan Armenia memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh. Iran juga ingin mempertahankan perbatasan sepanjang 44 kilometer (27 mil) dengan Armenia yang terkurung daratan, sebuah langkah yang dapat terancam jika Azerbaijan merebut wilayah baru melalui peperangan.

Iran meluncurkan latihan militer di dekat perbatasan Azerbaijan pada Oktober tahun lalu. Azerbaijan juga mempertahankan hubungan dekat dengan Israel, yang telah membuat marah Iran, dan telah membeli drone buatan Israel untuk militernya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas