Jerman Tolak Kirim Jet Tempur ke Ukraina
Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak akan mengirim jet tempur ke Ukraina.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak akan mengirim jet tempur ke Ukraina.
“Saya hanya bisa menyarankan agar tidak terlibat dalam perang penawaran terus-menerus dalam hal sistem senjata,” kata Scholz dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Tagesspiegel, Minggu (29/1/2023).
Awal pekan lalu, Jerman juga telah menyetujui pengiriman 14 tank Leopard 2 ke Ukraina dan mengizinkan negara-negara Eropa lainnya untuk mengirim kendaraan lapis baja tersebut.
Baca juga: Rusia Klaim 14 Orang Tewas dan 24 Terluka dalam Serangan Roket HIMARS Ukraina di Luhansk
Keputusan Scholz untuk mengirim 14 tank Leopard 2 ke Ukraina kemudian diikuti juga dengan pengiriman 31 tank Abrams dari Amerika Serikat.
Sementara itu, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada Berlin dan Washington atas langkah tersebut, yang dipandang sebagai terobosan dalam upaya mendukung negara yang dilanda perang itu.
Namun dia segera menekankan bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata berat dari negara-negara Barat untuk menangkis serangan dari pasukan Rusia.
Di sisi lain, Scholz juga telah memperingatkan agar tidak meningkatkan "risiko eskalasi", dengan Moskow sudah mengecam keras pengiriman tank Leopard 2.
“Tidak ada perang antara NATO dan Rusia. Kami tidak akan membiarkan eskalasi seperti itu,” ujar Scholz, melansir Straits Times, Senin (30/1/2023).
Scholz lalu menambahkan bahwa dia akan terus berdialog dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Adapun dialog antara dua pemimpin itu terakhir kali terjadi pada Desember 2022.
Baca juga: Ukraina Hancur Digempur Rusia, IMF Pertimbangkan Paket Bantuan Rp 239 Triliun
"Saya akan berbicara dengan Putin melalui telepon lagi," kata Scholz.
“Namun tentu saja jelas bahwa selama Rusia terus mengobarkan perang dengan agresi yang tidak mereda, situasi saat ini tidak akan berubah,” pungkasnya.