Brasil Tenggelamkan Kapal Perang Sao Paulo di Tengah Isu Pencemaran Laut
Brasil menenggelamkan kapal perang Sao Paulo ditengah isu pencemaran lingkungan laut. Sebelumnya, Presiden Lula da Silva diminta menolak rencana ini.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Kapal perang Sao Paulo mendapat tempat dalam sejarah angkatan laut abad ke-20.
Sao Paulo mengambil bagian dalam uji coba nuklir pertama Prancis di Pasifik pada 1960-an dan melihat penyebaran di Afrika, Timur Tengah, dan bekas Yugoslavia dari 1970-an hingga 1990-an.
Brasil membeli kapal induk ini dengan panjang 266 meter (873 kaki) seharga $12 juta pada tahun 2000, dikutip dari Al Jazeera.
Kebakaran yang terjadi di atas kapal pada tahun 2005 mempercepat penurunan kapal tersebut.
Baca juga: Anggota Parlemen AS dan Brasil Dilaporkan Bekerja Sama Usut Kerusuhan di Brasilia
Tahun 2022 lalu, Brasil memberi wewenang kepada perusahaan Turki, Sok Denizcilik, untuk membongkar Sao Paulo untuk besi tua.
Namun pada bulan Agustus 2022, saat sebuah kapal tunda akan menariknya ke Laut Mediterania, otoritas lingkungan Turki memblokir rencana tersebut.
Brasil kemudian membawa kapal induk itu kembali ke rumah, namun tidak mengizinkannya masuk ke pelabuhan, dengan alasan berisiko tinggi terhadap lingkungan.
Menurut pernyataan kementerian pertahanan, area yang dipilih untuk tenggelam diidentifikasi oleh Pusat Hidrografi Angkatan Laut sebagai lokasi teraman.
Lokasi ini berada di luar zona ekonomi eksklusif Brasil, kawasan perlindungan lingkungan, bebas dari kabel bawah laut yang terdokumentasi dan berada di kedalaman lebih dari 3.000 meter (9.840 kaki).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Kapal Perang Sao Paulo