Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Cari Balon Mata-mata China Lain, Hubungan Dua Negara Makin Tegang

Militer AS pun saat ini terus melakukan patroli mencari sisa-sisa balon yang diperkirakan digunakan untuk mengintai kegiatan militer AS.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in AS Cari Balon Mata-mata China Lain, Hubungan Dua Negara Makin Tegang
dok.
Balon raksasa milik China yang ditembak jatuh oleh militer AS menggunakan rudal supersonik air to air AIM-9X dari jet tempur F-22. 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING -- Balon mata-mata milik China diperkirakan masih ada yang melayang-layang di daratan Amerika Serikat (AS).

Militer AS pun saat ini terus melakukan patroli mencari sisa-sisa balon yang diperkirakan digunakan untuk mengintai kegiatan militer AS.

Salah satu dari balon tersebut telah ditembak jatuh oleh Washington.

Baca juga: China Kecam Aksi AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata, Sebut Reaksi Berlebihan

Sementara Beijing pada Senin mendesak Washington untuk tidak meningkatkan atau mengambil tindakan lebih lanjut untuk merusak balon milik mereka.

Beijing menegaskan bahwa balon tersebut adalah pesawat sipil yang secara tidak sengaja tersesat ke wilayah udara AS.

Kondisi ini telah semakin mempertegang hubungan yang sudah tegang kedua negara dan menyebabkan Washington membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing.

Jenderal Glen VanHerck, komandan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara dan Komando Utara AS, mengatakan pada Minggu bahwa Angkatan Laut AS sedang bekerja untuk memulihkan balon dan muatannya serta Penjaga Pantai menyediakan keamanan untuk operasi tersebut.

Berita Rekomendasi

Keberhasilan pemulihan balon dan muatannya berpotensi memberi Amerika Serikat wawasan tentang kemampuan mata-mata China, meskipun pejabat AS telah meremehkan dampak balon tersebut terhadap keamanan nasional.

Sebuah jet tempur AS menembak jatuh balon tersebut di Atlantik, di lepas South Carolina pada hari Sabtu, China meresponsnya dengan mengatakan bahwa aksi itu sebagai reaksi berlebihan.

Baca juga: Pentagon Klaim Balon Kedua Mata-mata China Terdeteksi di Langit Amerika Latin

"China dengan tegas menentang dan memprotes keras hal ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng dalam sambutannya kepada Kedutaan Besar AS di Beijing yang diposting di situs web kementerian pada Senin pagi.

"Pemerintah China mengikuti perkembangan situasi dengan cermat," katanya.

Insiden balon itu terjadi ketika Amerika Serikat dan China berusaha untuk meningkatkan komunikasi dan mulai memperbaiki hubungan yang telah berada di bawah tekanan parah dalam beberapa tahun terakhir karena ketegangan di beberapa bidang, termasuk upaya AS untuk memblokir akses China ke teknologi mutakhir utama.

China telah memperingatkan dampak serius dan mengatakan akan menggunakan cara yang diperlukan untuk menangani situasi serupa, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pialang ING mengatakan dalam sebuah catatan pada Senin bahwa insiden itu dapat memperburuk "perang teknologi" AS dan China dan akan berdampak negatif jangka pendek pada mata uang yuan China.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas