Erdogan Berlakukan Keadaan Darurat Selama 3 Bulan di 10 Provinsi yang Terdampak Gempa
Turki bahkan berencana untuk membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, sebagai tempat penampungan sementara bagi korban gempa
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyebutkan 10 provinsi yang terkena dampak gempa bumi dahsyat 7,8 skala richter di Turki selatan.
Ia pun memberlakukan keadaan darurat di wilayah tersebut selama tiga bulan ke depan.
Dikutip dari laman The Guardian, Selasa (7/2/2023), dalam pidatonya pada Selasa waktu setempat, ia menuturkan bahwa 70 negara telah menawarkan bantuan dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Turki Capai 3.549 Orang, Erdogan Umumkan Keadaan Darurat 3 Bulan di 10 Provinsi
Turki bahkan berencana untuk membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, sebagai tempat penampungan sementara bagi mereka yang terdampak.
Ia menambahkan, jumlah kematian akibat gempa ini di Turki telah meningkat menjadi 3.549 orang.
Angka ini menambah total jumlah kematian gabungan untuk Turki dan Suriah menjadi 5.151 orang.
Baca juga: Presiden Erdogan Umumkan Keadaan Darurat 3 Bulan di 10 Provinsi setelah Gempa Turki
Gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
Baca juga: Presiden Erdogan Umumkan Keadaan Darurat 3 Bulan di 10 Provinsi setelah Gempa Turki
Gempa di Turki dan Suriah
Dikutip dari CNBC, Turki dan Suriah diguncang oleh dua gempa bumi berturut-turut, yang terkuat di kawasan itu dalam hampir satu abad.
Gempa ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah, merenggut nyawa, dan bangunan.
Pemerintah Turki telah mengerahkan hampir 25.000 personel pencarian dan penyelamatan.
Lalu, negara-negara di seluruh dunia telah menjanjikan bantuan.
Namun, petugas darurat di kedua negara mengatakan mereka benar-benar kewalahan.
Suriah yang sudah lumpuh akibat perang dan terorisme selama bertahun-tahun, dikabarkan tidak siap menghadapi krisis ini.
Daerah yang terkena dampak adalah rumah bagi ribuan pengungsi internal yang sudah hidup dalam kondisi memprihatinkan seperti tenda dan gubuk darurat.
Selain itu, sedikit infrastruktur layanan kesehatan dan darurat yang dapat diandalkan di sana.