Update: Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Capai 7.800 Orang
Akibat gempa, di Turki 5.894 orang dipastikan tewas sementara 1.932 orang tewas di Suriah, total kematian mencapai angka 7.826.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Korban tewas terbaru bencana gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi waktu setempat, telah melewati angka 7.800 orang.
Di Turki, 5.894 orang dipastikan tewas, sementara 1.932 orang tewas di Suriah, sehingga total kematian mencapai angka 7.826.
Dikutip dari laman The Guardian, Rabu (8/2/2023), Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay sebelumnya mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter di negara itu kini mencapai 3.419 orang.
Angka tersebut membuat jumlah korban tewas resmi gabungan dari Turki, Suriah dan daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah menjadi 5.021.
Tim penyelamat saat ini berjuang untuk melawan hujan lebat dan salju saat mereka berpacu dengan waktu untuk menemukan korban selamat dari gempa dahsyat yang melanda tenggara Turki itu.
Baca juga: Bekerja 24 Jam, Petugas Penyelamat yang Menyisir Korban Gempa Turki Mulai Kelelahan
Sebelumnya, lebih dari 4.300 orang tewas di Turki dan di perbatasan Suriah saat gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter terjadi pada Senin pagi waktu setempat.
Dikutip dari laman BBC, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan jumlah korban mungkin akan meningkat secara dramatis karena tim penyelamat menemukan lebih banyak korban.
Sementara itu, banyak orang di zona bencana terlalu takut untuk kembali ke gedung.
Gempa bumi ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.