Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KBRI Damaskus: Sampai Sekarang Tak Ada Laporan Korban Jiwa WNI di Suriah

KBRI Damaskus menyampaikan sampai sekarang tidak ada laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa dalam bencana gempa bumi

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in KBRI Damaskus: Sampai Sekarang Tak Ada Laporan Korban Jiwa WNI di Suriah
AFP/ADEM ALTAN
Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa bumi di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023. - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan, dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 5.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. (Photo by Adem ALTAN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KBRI Damaskus menyampaikan sampai sekarang tidak ada laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa dalam bencana gempa bumi di Suriah.

"Hingga saat ini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban," terang KBRI Damaskus dalam pernyataannya, Kamis (9/2/2023).

Adapun berdasarkan data tercatat ada sebanyak 836 warga negara Indonesia (WNI) yang punya izin tinggal di Suriah.

Dari jumlah tersebut, 116 orang diantaranya terdampak gempa 7,8 magnitudo yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) tersebut.

Setidaknya ada 5 wilayah di Suriah yang terdampak gempa pada Senin.

Diantaranya Provinsi Hama, Aleppo, Latakia, Idlib, dan Tartus.

KBRI Damaskus saat ini telah mengirim tim peninjau ke sejumlah titik yang terdampak gempa cukup parah, yakni di Hama dan Aleppo.

Berita Rekomendasi

Selain itu KBRI juga mengaktifkan narahubung di wilayah Aleppo dan Latakia guna memeriksa kondisi WNI dan mengidentifikasi korban WNI dengan meninjau langsung rumah sakit dan fasilitas kesehatan.

"KBRI juga mengaktifkan  narahubung di wilayah Aleppo dan Latakia untuk memeriksa kondisi WNI di wilayah tersebut dan mengidentifikasi korban WNI dengan meninjau Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan di wilayah terdampak gempa," terangnya.

Pemerintah Indonesia disebut juga sedang menyiapkan pengiriman bantuan ke Suriah.

Terkait hal ini KBRI menjalin komunikasi intensif dengan Pemerintah Suriah untuk penyaluran bantuan bagi WNI, termasuk mengenai kebutuhan migrasi para korban pascagempa.

Sebagai informasi, gempa bumi magnitudo 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023).

Jumlah korban meninggal dunia di Turki per Rabu (8/2/2023) kemarin tercatat mencapai 8.754 jiwa.

Baca juga: Gempa Turki-Suriah, Korban Tewas Tembus 15.000 Orang

Sementara korban tewas di Suriah mencapai 2.470 jiwa. Sehingga secara resmi total korban tewas mencapai 11.224 orang.

Sementara jumlah WNI yang menjadi korban meninggal dunia sebanyak 2 orang.

Mereka adalah WNI atas nama  Nia Marlinda asal Bali, dan anaknya berusia 1 tahun.

Keduanya meninggal karena tertimpa reruntuhan gempa di Kahramanmaras, Turki.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas