Sekeluarga di Suriah Dievakuasi dari Reruntuhan Setelah 40 Jam Tertimbun
Saat ini angka total korban tewas di Turki dan Suriah kini menembus angka 17.000 orang
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, DAMAUS - Lima anggota keluarga ditarik keluar dari reruntuhan setelah 40 jam operasi penyelamatan di Suriah Barat Laut yang mengalami gempa bumi dahsyat M 7,8 Senin pagi.
"Setelah kami kehilangan harapan, dan mengalami berjam-jam ketakutan karena tidak dapat menyelamatkan siapapun dari bawah reruntuhan, kami dapat mengevakuasi sebuah keluarga, suami istri, dan ketiga anak mereka," kata seorang petugas penyelamat, Samer al-Omar.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Kamis (9/2/2023), para petugas penyelamat, kata dia, kini 'meras berguna' karena dapat menyelamatkan nyawa korban.
Saat ini para korban pun telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca juga: Indonesia akan Terjunkan Tiga Tim Beranggotakan 149 Personel Bantu Penanganan Gempa di Turki
"Kami menangis karena gembira, setelah kami menangis karena betapa tidak berdayanya kami. Kami membawakan mereka oksigen setelah mereka hampir mati lemas karena gempa. Mereka sekarang di rumah sakit dan dalam kondisi baik," tegas al-Omar.
Angka total korban tewas di Turki dan Suriah kini menembus angka 17.000 orang.
Gempa bumi ini berpusat di tenggara Turki, tepatnya di provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.
Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.
Tim SAR juga telah dikerahkan dari seluruh penjuru Turki.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.