Update Gempa Turki dan Suriah: Korban Meninggal Capai 16.000 Orang Lebih
Korban meninggal akibat gempa Turki dan Suriah mencapai lebih dari 16.000 orang. Proses evakuasi saat ini masih berlanjut.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa Turki mencapai lebih dari 16.000 orang.
Di Turki, sejumlah 12.873 orang tewas.
Sementara itu di Suriah, tercatat 3.162 tewas, menurut data Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengatakan pada Kamis (9/1/2023).
Puluhan ribu orang dilaporkan terluka akibat gempa ini.
Turki dan Suriah dilanda gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 4.17 pagi waktu setempat.
Baca juga: Kisah Korban Gempa Turki, Keluarga Ungkap Permintaan Terakhir Nia Marlinda sebelum Pulang ke Bali
Gempa bumi dengan guncangan yang besar terjadi beberbapa jam kemudian dengan kekuatan magnitudo 7,5.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memberlakukan keadaan darurat di 10 Provinsi yang terdampak gempa selama tiga bulan.
Pemerintah Turki saat ini sedang fokus dalam penanganan evakuasi korban yang masih berada di reruntuhan, dikutip dari Al Jazeera.
Selain itu, bantuan dari berbagai telah berdatangan di Turki dan Suriah.
Pada hari Rabu (8/2/2023), Erdogan mengunjungi pusat bantuan darurat yang didirikan oleh badan manajemen bencana Turki di dekat pusat gempa di distrik Pazarcik, serta upaya bantuan di provinsi Adana, Hatay, dan Kahramanmaras.
Baca juga: Pentingnya 72 Jam Pertama di Operasi Penyelamatan Korban Gempa Turki Penyelamat Berpacu dengan Waktu
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis akan mengunjungi tiga daerah lagi yang rusak akibat gempa dahsyat Senin di Turki selatan, lapor penyiar negara TRT Haber.
Erdogan akan mengunjungi kota-kota selatan Gaziantep, Osmaniye, dan Kilis, yang terletak di dekat perbatasan dengan Suriah, kata TRT Haber.
Evakuasi saat ini masih berlanjut.
Mayat lebih dari 300 warga Suriah yang tewas dalam gempa di Turki telah dibawa melintasi perbatasan pada hari Rabu, dikutip dari CNN Internasional.
Jenazah dikirim kembali ke Suriah sehingga para korban dapat dimakamkan di negara asalnya.
Harapan menemukan korban selamat dengan cepat memudar dan penduduk Turki tenggara dan Suriah barat laut mengkritik apa yang mereka sebut upaya pencarian dan penyelamatan yang lambat.
Namun di tengah cuaca yang sangat dingin, petugas penyelamat masih melakukan operasi pencarian.
Baca juga: Polri Kirim 26 Personel Misi Kemanusiaan Gempa di Turki dan Suriah, Mayoritas Tim Medis dan DVI
Bantuan dari PBB
Selain bantuan dari berbagai negara secara mandiri, PBB juga mengirimkan bantuan kepada korban gempa Turki dan Suriah.
Konvoi bantuan PBB pertama sejak gempa melanda pada hari Senin telah menyeberang ke barat laut Suriah dari Turki, dikutip dari Al Jazeera.
PBB telah mengkonfirmasi enam truk bantuan pada hari Kamis (9/2/2023) mencapai Bab al-Hawa, satu-satunya penyeberangan perbatasan yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB untuk pengiriman bantuan.
Aliran bantuan kemanusiaan untuk sementara terganggu karena masalah logistik dan kerusakan jalan yang menghubungkan Gaziantep ke pusat transhipment PBB di Hatay.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gempa di Turki dan Suriah