Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bayi Selamat dari Gempa Suriah: Banyak Orang Niat Adopsi Aya, Dokter Tak Beri Izin karena Alasan Ini

Video evakuasi bayi selamat dari gempa Suriah jadi viral, kini banyak orang berniat mengadopsi bayi Aya, namun dokter tak beri izin karena alasan ini.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Bayi Selamat dari Gempa Suriah: Banyak Orang Niat Adopsi Aya, Dokter Tak Beri Izin karena Alasan Ini
AFP/RAMI AL SAYED
Bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023. - Bayi tersebut adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Suriah dan negara tetangga Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, kata sepupu Khalil al-Suwadi. (Photo by Rami al SAYED / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Bayi baru lahir bernama Aya yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa, kini telah mendapatkan penanganan khusus dari dokter kota Afrin, Suriah.

Seorang pria mengejar penyelamat bayi, lalu memberi selimut hijau yang lusuh agar bayi tersebut tetap hidup dan hangat di suhu di bawah nol derajat saat itu.

Bayi itu diduga baru lahir beberapa menit saat gempa Suriah melanda, Senin (6/2/2023).

Bahkan, bayi tersebut ditemukan dalam keadaan tali pusar yang masih tersambung dengan ibunya.

Tragisnya, sang ibu ditemukan meninggal sesaat setelah melahirkan di bawah puing-puing bangunan.

Semua anggota keluarga bayi tersebut ditemukan meninggal dunia.

Jenazah ayahnya bernama Abdullah, ibunya bernama Afraa, empat saudara kandung, dan satu orang bibi disemayamkan di rumah kerabat dan dimakamkan pada Selasa (7/2/2023).

Berita Rekomendasi

Beruntung, bayi Aya langsung mendapatkan penanganan medis di rumah sakit kota Afrin sehingga membuatnya dalam kondisi yang stabil.

Hal itu disampaikan Hani Marouf, dokter anak yang merawat bayi Aya.

"Dia tiba pada hari Senin dalam keadaan yang sangat buruk, dia mengalami benjolan, memar, dia kedinginan, dan hampir tidak bernapas," katanya, dikutip Tribunnews.com dari BBC, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Kisah Gempa di Suriah, Bayi Ditemukan Selamat dengan Tali Pusar Masih Tersambung pada Jasad Ibunya

Proses evakuasi bayi Aya sempat diabadikan dalam sebuah rekaman video hingga viral di media sosial.

Ribuan orang di media sosial menawarkan diri untuk dapat mengadopsi bayi Aya.

Mereka bahkan meminta detail informasi terkait pengadopsian itu.

"Saya ingin mengadopsi dia dan memberinya kehidupan yang layak," kata seseorang.

Tak hanya warganet, berapa publik figur juga berniat mengadopsi bayi Aya.

"Saya siap merawat dan mengadopsi anak ini (bayi Aya) jika prosedur hukum mengizinkan saya," kata seorang penyiar TV Kuwait.

Bahkan, manajer rumah sakit, dokter Khalid Attiah mengatakan telah menerima puluhan telepon dari orang-orang di seluruh dunia hanya untuk mengadopsi bayi Aya.

Namun, ia bersikeras untuk tetap menjaga bayi Aya.

Khalid Attiah bahkan enggan memberi izin kepada siapa pun yang berniat mengadopsi bayi itu sekarang.

Untuk saat ini, istrinya yang menyusui bayi Aya bersama dengan putrinya yang berusia empat bulan.

"Saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mengadopsinya sekarang. Sampai keluarga jauhnya kembali, saya memperlakukannya seperti keluarga saya sendiri," ujar Khalid Attiah.

Bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023. - Bayi tersebut adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Suriah dan negara tetangga Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, kata sepupu Khalil al-Suwadi.
 (Photo by Rami al SAYED / AFP)
Bayi baru lahir yang ditemukan masih terikat tali pusar ke ibunya dan ditarik hidup-hidup dari puing-puing sebuah rumah di Suriah utara setelah gempa mematikan, menerima perawatan medis di sebuah klinik di Afrin, pada 7 Februari 2023. - Bayi tersebut adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, yang semuanya tewas ketika gempa berkekuatan 7,8 yang melanda Suriah dan negara tetangga Turki meratakan rumah keluarga di kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, kata sepupu Khalil al-Suwadi. (Photo by Rami al SAYED / AFP) (AFP/RAMI AL SAYED)

Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan di Reruntuhan Rumah di Suriah, Semua Keluarga Tewas karena Gempa Turki

Sebelumnya, bayi Aya dirawat di inkubator rumah sakit di Afrin.

Tubuhnya penuh luka dengan perban melilit di tangan kiri dan selang infus yang terpasang.

Dahi dan jari-jarinya masih membiru karena kedinginan.

"Dia sekarang stabil. Dia memiliki beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya."

"Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium," kata Maarouf, dikutip dari Daily Mail, Kamis (9/2/2023).

(Tribunnews.com/Isti Prasetya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas