Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-353: Serangan Rudal Skala Besar Rusia Hantam Kyiv
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan dalam pembaruan Jumat malam bahwa pasukan Rusia menembakkan lebih dari 100 rudal ke seluruh negeri.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Rusia meluncurkan serangan rudal skala besar ke Ukraina pada Jumat (10/2/2023).
Rentetan rudal menghantam beberapa kota, termasuk Kyiv, Ibu Kota Ukraina.
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan dalam pembaruan Jumat (10/2/2023) malam, bahwa pasukan Rusia menembakkan lebih dari 100 rudal ke seluruh negeri.
Pasukan Presiden Vladimir Putin juga melakukan 12 serangan udara dan 20 serangan penembakan.
Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-353 berikut ini, dikutip dari The Guardian.
10 rudal ditembak jatuh di Kyiv
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-352: Moskow Mencoba Terobos Pertahanan Kota Kreminna
Sirene serangan udara meraung pada jam sibuk di pagi hari.
Warga sipil tungganglanggang mencari perlindungan.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan 10 rudal Rusia ditembak jatuh di Ibu Kota Kyiv.
Itu adalah serangan pertama di Kyiv dalam dua pekan terakhir.
100 rudal Rusia hantam Ukraina
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan dalam pembaruan Jumat (10/2/2023) malam bahwa pasukan Rusia menembakkan lebih dari 100 rudal ke seluruh negeri.
Pasukan Presiden Vladimir Putin juga melakukan 12 serangan udara dan 20 serangan penembakan.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-351: Zelensky Minta Eropa Kirim Persenjataan Secepatnya
Rusia serang fasilitas listrik
Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, mengatakan Rusia menghantam fasilitas listrik di enam wilayah dengan rudal dan drone.
Serangan tersebut, mengakibatkan pemadaman listrik di sebagian besar Ukraina, lapor Reuters.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, mengatakan Ukraina kehilangan 44 persen pembangkit nuklir dan 75 persen kapasitas tenaga panas, jelas laporan Reuters.
Kunjungan Zelensky ke Eropa
Serangan Rusia terjadi sehari setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakhiri tur ke sekutu Eropa untuk melobi para pemimpin memberikan senjata jarak jauh dan jet tempur.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-350: Kyiv Klaim 24 Jam Terakhir sebagai Perang Paling Mematikan
Ukraina memohon agar Belanda kirim jet tempur F-16
Lebih jauh, Ukraina secara resmi meminta Belanda untuk memberikan jet tempur F-16.
Menteri Pertahanan Belanda, Kajsa Ollongren membenarkan permintaan tersebut.
"Kita perlu mendiskusikan ketersediaan F-16 dengan Amerika dan sekutu lainnya," paparnya.
Polandia: memasok jet tempur harus disetujui NATO
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki mengatakan setiap keputusan memasok jet tempur ke Ukraina harus datang dari NATO.
"Beberapa negara pada KTT Uni Eropa di Brussel tidak setuju dengan usulan tentang pengiriman amunisi ke Kyiv," jelasnya.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-349: Moskow Luncurkan 5 Rudal dan 12 Serangan Udara dalam 24 Jam
2 rudal jelajah Rusia memasuki Moldova dan Rumania
Sementara itu, dua rudal jelajah Rusia dilaporkan memasuki wilayah udara Moldova dan Rumania, papar Jenderal Jenderal Valerii Zaluzhnyi, panglima tertinggi angkatan bersenjata Ukraina.
"Roket Kalibr melintas ke Moldova pada pukul 10.18 waktu setempat pada hari Jumat (10/2/2023)," jelasnya.
"Roket itu kemudian terbang ke Rumania pada pukul 10.33 pagi di persimpangan perbatasan negara sebelum menyeberang ke Ukraina barat," katanya.
Baca juga: Tabung Rudal S-300 Ukraina Jatuh di Moldova saat Cegat Serangan Udara Rusia
Moldova akui ada rudal memasuki wilayahnya
Moldova membenarkan setidaknya satu rudal telah meluap wilayah udaranya dan memanggil duta besar Rusia atas insiden tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Rusia mengirim misilnya ke Moldova.
Reaksi Rumania soal rudal Rusia
Kementerian Luar Ngeri Rumania dengan tegas membantah adanya serangan yang terjadi.
Dikatakan rudal jelajah Rusia datang dalam jarak 35 km (22 mil) dari perbatasan timur laut negara itu tetapi tidak melanggar wilayahnya.
"Dua pesawat MiG-21 dalam penerbangan pelatihan dialihkan untuk memantau daerah tersebut," papar Kementerian.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)