Pesan Menyentuh Turki untuk Negara yang telah Membantu Hadapi Krisis Gempa
Sebelumnya, gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter melanda provinsi Gaziantep di tenggara Turki pada Senin pekan lalu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Bantuan yang diterima Turki dari komunitas global setelah terjadinya gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter 'kembali membuktikan' betapa pentingnya solidaritas internasional.
Pernyataan ini disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berbicara kepada para peserta Konferensi Tingkat Tinggi 'World Government Summit' melalui pesan videonya pada Selasa kemarin.
Ia menekankan bahwa negaranya 'tidak akan melupakan uluran tangan yang diberikan banyak negara di masa-masa sulit ini', sambil berterima kasih kepada semua orang yang membantu upaya pemberian bantuan setelah Turki diguncang bencana pada pekan lalu.
"Beberapa negara mengirimkan tim penyelamat ke Turki, beberapa menunjukkan solidaritas dengan memulai kampanye untuk mengumpulkan bantuan. Beberapa negara telah mengeluarkan pernyataan dukungannya untuk Turki," kata Erdogan.
Sebelumnya, gempa dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter melanda provinsi Gaziantep di tenggara Turki pada Senin pekan lalu.
Kemudian diikuti beberapa jam kemudian oleh gempa berkekuatan 7,6 di dekat provinsi Kahramanmaras.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (15/2/2023), gempa bumi itu menyebabkan kehancuran yang luar biasa pada 10 provinsi Turki dan di negara tetangganya, Suriah.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Teleconference Dengan INASAR di Turki pada Rakernas Basarnas Besok
Hingga kini, upaya bantuan pun masih berlangsung, dengan tim penyelamat dari seluruh dunia terbang ke negara itu untuk membantu.
Erdogan mengatakan bahwa total 13,5 juta orang di Turki terdampak gempa ini.
Para ilmuwan pun membandingkan gempa ini dengan ledakan 500 bom atom.
Menurut Erdogan, hal itu menjadikan gempa ini bukan hanya sebagai salah satu bencana alam terbesar yang pernah melanda negara itu, namun juga sepanjang sejarah yang tercatat.
Pejabat Turki saat ini belum mencapai perkiraan akhir tentang berapa banyak orang yang kehilangan nyawa dalam bencana tersebut.
Namun angka terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 33.000 orang telah tewas.
Kendati demikian, Erdogan menyatakan bahwa sebagian besar dari 81.000 orang yang terluka dalam bencana tersebut telah dipulangkan dari rumah sakit.
Ia juga mengklaim bahwa sekitar 8.000 orang telah diselamatkan dari reruntuhan bangunan.
Sementara itu, dampak kerugian ekonomi di Turki yang ditimbulkan gempa bumi ini diperkirakan mencapai 84 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Menurut sebuah kelompok bisnis yang dikutip Bloomberg, angka ini lebih dari sepersepuluh dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu.