AS – Korsel Gelar Latihan Militer, Kim Jong Un Murka Ancam Ambil Tindakan Keras
Presiden Korea Utara (Korut) mengancam akan mengambil tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya, apabila AS dan Korea Selatan
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG – Presiden Korea Utara (Korut) mengancam akan mengambil tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya, apabila AS dan Korea Selatan nekat menggelar latihan militer gabungan.
Ancaman tersebut dilontarkan Kementerian Luar Negeri Korea Utara setelah pimpinan militer tertinggi di negaranya yakni Kim Jong Un murka atas tindakan Korsel yang terus memancing konfrontasi, dengan melakukan latihan militer bersama yang direncanakan bersama AS.
Baca juga: Korsel Perluas Voucher Energi untuk Keluarga Berpenghasilan Rendah
“Jika AS dan Korea Selatan melaksanakan rencana mereka untuk mengelar latihan militer di Semanjung Korea, maka kami akan mengambil tindakan yang kuat dan konstan yang belum pernah terjadi sebelumnya.” jelas Kementerian Luar Negeri Korea Utara dikutip dari Deutsche Welle.
Meski kementerian Pertahanan Korsel menyatakan latihan gabungan dengan Pentagon yang dinamai Deterrence Strategy Committee Tabletop Exercise, yang rencananya digelar pada 22 Februari merupakan cara untuk meningkatkan operasi nuklir AS.
Namun pemerintah Pyongyang menganggap langkah yang dilakukan Korsel merupakan bagian dari konfrontasi sebagai balasan atas uji coba nuklir dan rudal antarbenua intercontinental ballistic missile atau ICBM, yang belakangan rajin digelar militer Korut.
“Korea Selatan dan AS adalah penjahat berat yang dengan sengaja mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan di Semenanjung Korea.” tambah Menlu Korut.
Selain melontarkan ancaman bagi AS dan Korsel pada pres conference yang diselenggarakan kemarin, kementerian Luar Negeri Korea Utara juga turut mengancam. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan mengambil aksi militer tambahan apabila mereka terus menekan Pyongyang.
Baca juga: Korea Utara Bantah Persenjatai Kelompok Tentara Bayaran Wagner Rusia
Sebelum pemerintah Korea Selatan mengumumkan rencana untuk menggelar latihan militer gabungan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel sempat mendeklarasikan negara tetangganya, Korea Utara (Korut) sebagai musuh. Pernyataan tersebut dituangkan di buku pemerintahan konservatif besutan Presiden Yoon Suk Yeol usai Korut terus memberikan ancaman lewat senjata nuklir.
“Korea Utara menetapkan pengejarannya untuk mengkomunikasikan seluruh Semenanjung Korea dalam aturan Partai Buruh Korea yang direvisi pada tahun 2021 dan mendefinisikan kami sebagai musuh yang tidak diragukan lagi pada sesi pleno pada bulan Desember 2022," menurut buku putih pertahanan Korsel tahun 2022.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.