TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Dua remaja laki-laki dan perempuan berusia 15 tahun telah didakwa atas pembunuhan terhadap Brianna Ghey, gadis transgender Inggris berusia 16 tahun yang ditemukan tewas ditikam di Linear Park di Culcheth pada Sabtu lalu.

Polisi Cheshire pun mengumumkan dakwaan itu pada Rabu lalu.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (17/2/2023), para pemuda itu ditangkap pada hari Minggu lalu namun identitasnya tetap dirahasiakan.

Tersangka perempuan dilaporkan berasal dari Warrington dan yang laki-laki tinggal di Leigh.

Kepala Detektif Inspektur Mike Evans mengatakan pada hari Minggu lalu bahwa serangan terhadap Ghey 'ditargetkan' dan penyelidik kini sedang menyelidiki sisi kejahatan rasial.

"Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa keadaan seputar kematian Brianna terkait dengan kebencian, tidak diketahui apakah kedua tersangka itu kenal dengan Ghey," kata Detektif Evans.

Sebelumnya, layanan darurat dipanggil ke Linear Park pada Sabtu sore saat orang yang lewat menemukan tubuh Ghey dengan beberapa luka tusukan di jalan setapak di bekas perlintasan kereta api.

"Ia dinyatakan meninggal di tempat kejadian," kata polisi setempat.

Pembunuhan remaja itu telah menarik perhatian internasional, dengan nyala lilin diadakan di seluruh Inggris pada hari-hari setelah kematiannya.

Polisi telah meminta siapapun yang memiliki informasi, terutama rekaman CCTV dan kamera dashboard dari area tersebut untuk melapor.

Ghey memposting video tarian dan sinkronisasi bibir ke TikTok dan Instagram miliknya, di mana dia dikatakan memiliki ribuan followers.

Baca juga: Transgender Asal Thailand, Nong Poy Dilamar Pengusaha Kaya Raya

Orang tua dari salah satu teman sekelas Ghey memberitahu media setempat bahwa almarhum 'diintimidasi karena seksualitasnya' dan 'bahkan berbicara tentang mengakhiri semuanya'.

"Ghey 'hancur oleh pelecehan yang dilakukan terus menerus' dan ayahnya telah berusaha untuk membesarkannya," kata orang tua temannya.