Bicara di G20 India, Menlu Retno Marsudi Tekankan Dua Aspek Penting Penanganan Bencana
Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menekankan 2 aspek penting dalam penanganan bencana
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menekankan 2 aspek penting dalam penanganan bencana saat menghadiri pertemuan para Menlu atau Foreign Ministers Meeting (FMM) G20 di New Delhi, India, Kamis (2/3/2023).
Pertemuan ini merupakan pertemuan sesi kedua yang mengusung topik “Perang Melawan Terorisme, Pemetaan Keterampilan Global, Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Bencana."
Hal pertama, Retno menegaskan pentingnya memperkuat aspek pencegahan dan kesiapsiagaan.
Sebab mencegah terjadinya bencana akan menyelamatkan nyawa dan ekonomi.
“Sebagai negara rentan bencana, Indonesia memahami betul pentingnya pencegahan dan kesiapsiagaan. Kami telah mengakumulasi pengetahuan dan pengalaman terkait ini dan siap berbagai dengan seluruh dunia," ujar Menlu Retno Marsudi.
Ia berujar investasi di bidang sains, teknologi, dan inovasi sangat penting.
Demikian pula dengan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemangku kepentingan secara luas.
Menlu RI berujar Presidensi G20 Indonesia tahun lalu telah mengambil inisiatif dengan meluncurkan Pandemic Fund.
"Praktek ini dapat diperluas ke area kerja sama yang lain," ujarnya.
Hal kedua yang ditekankan Indonesia adalah perlunya mendorong ketahanan yang lebih kuat agar dapat menghadapi external shock.
Retno mengatakan G20 harus mencari cara untuk membantu negara-negara memperluas proteksi sosial, menjaga stabilitas ekonomi, dan memperkuat upaya mengatasi perubahan iklim.
G20 juga harus mendorong implementasi komitmen internasional di bidang pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim, termasuk Agenda 2030, Paris Agreement, dan Sendai Framework.
Baca juga: Pertemuan Menlu G20 di India Bahas 3 Topik Global Hingga Perang di Ukraina
“Di kawasan, keketuaan Indonesia di ASEAN akan memperkuat mekanisme kawasan untuk menghadapi kondisi darurat di masa depan, terutama di bidang kesehatan, ketahanan pangan dan energi, dan stabilitas ekonomi," kata Menlu.