Hongaria Tegaskan Eropa memang Butuh NATO, Tapi Tanpa Amerika Serikat
Perdana Menteri (PM) Hongaria Viktor Orban pada Kamis kemarin mengatakan bahwa Eropa membutuhkan blok militernya sendiri,
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BUDAPEST - Perdana Menteri (PM) Hongaria Viktor Orban pada Kamis kemarin mengatakan bahwa Eropa membutuhkan blok militernya sendiri, yakni NATO yang bebas dari pengaruh Amerika Serikat (AS).
Hal itu karena menurutnya, AS hanya menyeret Eropa ke dalam konflik yang tidak dapat dimenangkan dan berisiko menjadi perang global.
"Solusinya adalah NATO Eropa," kata Orban.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (3/3/2023), ia pun menekankan bahwa keinginan AS untuk memperluas pengaruhnya lebih lanjut adalah penyebab terjadinya ketegangan antara negara Barat dan Rusia.
"Rusia prihatin dengan NATO yang memperluas lebih jauh ke timur ke Ukraina dan Georgia," jelas Orban.
Pernyataan ini mengacu pada percakapannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya beberapa minggu sebelum konflik yang kini berlangsung antara Rusia dan Ukraina pecah pada akhir Februari 2022.
"Putin mengatakan kepada saya, masalahnya adalah dengan pangkalan rudal Amerika di Polandia dan Rumania, serta kemungkinan perluasan NATO di Ukraina dan Georgia,” tegas Orban.
Dirinya mencatat bahwa pemimpin Rusia khawatir tentang kemungkinan AS mengerahkan senjatanya ke negara-negara ini.
Menurutnya, itulah salah satu alasan mendasar di balik konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
"Saya mengerti apa yang dikatakan Putin, namun saya tidak menerima apa yang ia lakukan," papar Orban, mengacu pada operasi militer Rusia di Ukraina.
Orban pun menekankan bahwa Hongaria harus menghindari konflik ini.
Ia juga mengatakan bahwa Hongaria menjadi sasaran 'tekanan terus menerus'.
Baca juga: 97 Persen Rakyat Hongaria Menentang Sanksi UE ke Rusia, Negara Lainnya Justru Kena Imbas
"Karena negara-negara Barat lainnya 'ingin menyeret kita ke dalam perang melalui segala cara yang memungkinkan," tutur Orban.
Orban meyakini bahwa itu karena Uni Eropa (UE) melayani kepentingan AS dengan mengorbankan kepentingannya sendiri.
"Keputusan yang dibuat oleh Belgia (Uni Eropa) lebih sering mencerminkan kepentingan Amerika daripada kepentingan Eropa," jelas Orban.