Diduga Ada Kru Pengikut Kultus JMS, Stasiun TV KBS Korea Lakukan Investigasi
KBS melakukan investigasi ketika ada dua krunya diduga menjadi anggota sekte JMS pimpinan Jung Myeong-seok.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
"Terkait kecurigaan atas pernyataan profesor dari Universitas Dankook, Kim Do-hyung dalam acara 'The Live' di KBS'1 pada tanggal 9 (Maret 2023), KBS akan segera melakukan investigasi untuk mencari fakta sebenarnya dan melakukan segera kebijakan berdasarkan temuan yang didapat," demikian pernyataan resmi KBS dikutip dari news.naver.com.
Baca juga: Link Nonton In the Name of God: A Holy Betrayal, Ungkap Kisah Pemimpin Kultus Sesat di Korea Selatan
Sebagai informasi, serial Netflix In The Name of God: A Holy Betrayal terdiri dari delapan episode dan menceritakan tentang empat orang yang menganggap dirinya adalah Tuhan dan membuat sekte atau kultus.
Mereka adalah Jeong Myeong-seok (JMS atau Providence), Park Soon-ja (Five Oceans), Kim Ki-soon (Baby Garden), dan Lee Jae-rock (Manmin Central Church) dikutip dari imdb.com.
Kisah keempat pemimpin sekte tersebut terbagi dalam delapan episode di serial yang disutradari oleh Cho Sung Hyun itu.
Untuk tiga episode awal akan menceritakan sekte pimpinan Jeong Myeong Seok.
Lalu episode keempat akan menceritakan sekte Five Oceans yang nyatanya juga berkecimpung dalam bisnis perdagangan.
Kemudian dilanjutkan dengan kisah sekte Baby Garden pimpinan Kim Ki-soon di episode lima dan enam.
Sekte yang muncul sejak 1980-an ini diduga melakukan pemerasan, penyerangan fisik, hingga pembunuhan yang dilakukan oleh pimpinannya, Kim Ki-soon.
Baca juga: Sinopsis Serial In The Name of God A Holy Betrayal, Kisah Nyata 4 Sekte Sesat di Korea Selatan
Lalu dua episode akhir menceritakan sekte Manmin Central Church yang menceritakan Lee Jae-rock dengan kemampuan menyembuhkan berbagai penyakit.
Kemampuannya ini membuat semua pengikut Manmin yang terkena penyakit menolak perawat dokter dan berujung kematian akibat TBC atau kanker.
Tak hanya itu, Lee Jae-rock juga mengklaim dirinya tidak memiliki hasrat seksual.
Nyatanya pada tahun 2018, ia dudga melecehkan sembilan perempuan tapi mengklaim dirinya tak bersalah.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)