Rentetan Ledakan Bom di Afghanistan dalam 3 Hari Tewaskan 11 Orang dan Puluhan Terluka
Rentetan ledakan bom di Afghanistan dalam 3 hari menewaskan 11 orang dan puluhan lainnya terluka. Gubernur Taliban di Provinsi Balkh tewas akibat bom.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Rentetan ledakan bom terjadi di Afghanistan selama tiga hari berturut-turut.
Ledakan terakhir terjadi di pusat budaya Kota Mazar-i-Sharif, Afghanistan.
Empat orang meninggal dunia dan 16 lainnya terluka dalam ledakan itu, yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 11.00 waktu setempat.
Awalnya, juru bicara kepolisian daerah Mohammad Asif Waziri mengatakan satu orang tewas dalam ledakan itu, lima lainnya luka-luka.
"Detailnya akan diumumkan nanti," katanya, dikutip dari TASS.
Surat kabar Afghanistan, Hasht-e Subh melaporkan, ledakan itu terjadi di Tabyan Cultural Center, saat para wartawan seharusnya mendapat penghormatan dalam sebuah pertemuan.
Baca juga: 18 Jasad Imigran Afghanistan Ditemukan di dalam Truk, 6 Orang Didakwa terkait Perdagangan Manusia
Pada hari kejadian, sejumlah wartawan, ulama, dan pejabat setempat berpartisipasi dalam konferensi tersebut.
Di antara wartawan yang terluka adalah Najeeb Faryad, reporter stasiun televisi Ariana News.
Najeeb Faryad mengatakan, dia merasa seperti sesuatu memukul punggungnya, diikuti dengan suara memekakkan telinga, sebelum dia jatuh ke tanah.
Kepalai Asosiasi Wartawan Bebas Afghanistan, Hujatullah Mujadidi mengatakan pusat kebudayaan di Balkh mengadakan acara itu untuk menghormati awak media dari utara Afghanistan.
Dia mengatakan 14 wartawan terluka, dikutip dari ABC News.
Pasukan keamanan Taliban tiba di tempat kejadian, setelah terjadi ledakan.
Baca juga: Pertemuan Menlu AS dan Menlu RI di India Bahas ASEAN, Afghanistan Hingga Myanmar
Ledakan Bom di Kabul
Front Kebebasan Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang dilakukan pada Jumat (10/3/2023) pukul 20.40 waktu setempat.
Serangan itu menargetkan anggota Taliban di Kabul, dikutip dari Khaama.
Akibatnya, empat anggota Imarah Islam tewas, dan tiga anggota lainnya luka-luka.
Imarah Islam mengkonfirmasi ledakan di persimpangan "Spin Kelly" di distrik kelima kota Kabul itu.
Namun, mereka mengatakan hanya dua orang yang terluka.
Sementara itu, juru bicara kepolisian Kabul, Khaled Zadran belum mengatakan apa-apa tentang serangan di Front Kebebasan.
Ia hanya mengkonfirmasi terjadinya ledakan.
Baca juga: Warga Afghanistan Padati Bandara setelah Dengar Kabar Turki Cari Relawan, Ternyata Hanya Rumor Palsu
Ledakan Bom di Kantor Gubernur Balkh
Aksi terorisme dilakukan di kantor administrasi provinsi Balkh pada Kamis (9/3/2023).
Menurut saluran TV Al-Arabiya, ledakan tersebut menewaskan Gubernur Provinsi yang dipimpin Taliban dan dua orang lainnya.
Serangan baru-baru ini meningkat pada pemerintah yang dipimpin Taliban.
Kurang lebih 11 orang meninggal dunia dalam ledakan bom yang terjadi dalam waktu tiga hari itu.
Rentetan serangan itu dilakukan oleh Negara Islam Khorasan dan kelompok militan lainnya.
Pihak Negara Islam, mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan gubernur Balkh dan dua orang lainnya pada hari Kamis.
Meskipun berulang kali ditegaskan oleh para penguasa Imarah Islam, pemerintah de facto Afghanistan masih menghadapi masalah keamanan yang serius.
Kelompok militan Negara Islam Khorasan (IS-K) telah melakukan serangan mematikan di Kabul, ibu kota provinsi, dan lokasi lain sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2021.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Afghanistan