Taiwan Ingin Memulangkan Tentaranya yang Ditemukan di China melalui Jalur Alternatif
Taiwan ingin memulangkan tentaranya yang ditemukan di China melalui jalur alternatif. Seorang tentara bermarga Chen dilaporkan hilang minggu lalu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Taiwan, Chiu Kuo-cheng, mengatakan pemerintah Taiwan ingin memulangkan seorang tentara Taiwan yang ditemukan di China.
Taiwan juga akan melakukan penyelidikan terkait tentara yang diduga sengaja pergi ke China.
“Kami tentu berharap untuk membawanya pulang. Jadi bagaimana kita akan mendapatkannya kembali? Ada saluran alternatif yang kami kejar,” kata Chiu Kuo-cheng, dikutip dari Al Jazeera.
Namun, ia tidak merinci saluran-saluran itu.
Chiu Kuo-cheng membantah soal rumor prajurit itu telah melarikan diri dari perlakuan kasar oleh militer Taiwan.
Wartawan lokal bertanya pada Chiu Kuo-cheng tentang risiko tentara yang hilang itu dapat mengungkapkan penempatan militer rahasia dan informasi lokasi.
Baca juga: Presiden Xi Jinping akan Dorong Reunifikasi China dan Taiwan secara Damai
“Terlepas dari apakah dia memiliki kemampuan seperti itu, yang tidak kami konfirmasikan atau sangkal, kami tidak perlu membuat skala besar penyesuaian strategis untuk memitigasi setiap informasi yang diberikan oleh satu individu ini,” jawab Chiu Kuo-cheng.
Prajurit yang bertugas di pulau kecil Erdan, yang merupakan bagian dari pulau Kinmen di Taiwan dekat pantai China, hilang minggu lalu.
Ia ditemukan di China pada Senin (13/3/2023).
Tentara dengan marga Chen itu dilaporkan hilang di Pulau Erdan setelah absen selama beberapa hari.
Sebelum penemuannya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya telah membentuk gugus tugas khusus untuk menemukan Chen.
"Dipastikan dia berada di daratan. Kementerian Pertahanan dan departemen terkait secara aktif mengetahui kemajuan dan situasi yang relevan," katanya, dikutip dari Channel News Asia.
"Kementerian Pertahanan memiliki mekanisme yang relevan untuk mengidentifikasi desertir," tambah Chiu.
Kantor Urusan Taiwan China belum mengomentari masalah ini.
Baca juga: China Sukses Damaikan Arab Saudi dengan Iran, Ini 7 Penyebab Arab Saudi & Iran Bermusuhan Selama Ini
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah meningkatkan tekanan militer dan politik selama tiga tahun terakhir terhadap Taiwan.
China mencoba dan membuat Taiwan menerima kedaulatan China.
Pemerintah Taiwan menolak klaim China dan mengatakan rakyat Taiwan yang menentukan masa depan mereka.
Selama puncak Perang Dingin, para pembelot dari kedua belah pihak kadang-kadang berenang antara Tiongkok (China) dan Kinmen (Taiwan).
Jarak Tiongkok dan Kinmen saat air laut surut kurang lebih dari 2 km (1,6 mil) dari wilayah yang dikuasai Tiongkok.
Taiwan telah menguasai Kinmen, serta pulau Matsu lebih jauh ke pantai China.
Pemerintah nasionalis Republik China saat itu melarikan diri ke Taiwan pada 1949, setelah kalah dalam perang saudara dengan komunis, yang mendirikan Republik Rakyat China di Beijing.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik China dan Taiwan