Partai Imran Khan Ajukan Pembelaan ke Pengadilan Lahore atas Pengepungan Kediaman Mantan PM
PTI mengajukan pembelaan ke Pengadilan Tinggi Lahore untuk menghentikan operasi polisi yang sedang berlangsung di kediaman Imran Khan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin senior partai Imran Khan, Tehreek-e-Insaf (PTI), Fawad Chaudhry mengaku pihaknya mengajukan pembelaan ke Pengadilan Tinggi Lahore Pakistan atas pengepungan di kediaman mantan Perdana Menteri (PM).
Berbicara kepada wartawan di luar Pengadilan, Chaudhry menuntut pengepungan di rumah Khan harus segera berakhir.
Ia mengimbau Pengadilan untuk memanggil kepala kepolisian Lahore dan menginstruksikan agar yang bersangkutan menghentikan operasi tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, ratusan pendukung PTI mengelilingi kediaman Khan dan berupaya menghadapi upaya polisi untuk menyerbu tempat tersebut.
Pendukung Khan terluka dan berlumuran darah
Di media sosial (medsos), beredar luas video yang awalnya dibagikan akun resmi PTI - memperlihatkan beberapa pendukung Khan berlumuran darah dan lainnya berjuang mengatasi gas air mata.
Baca juga: Tanggapan Eks PM Pakistan Imran Khan soal Upaya Penangkapannya di Lahore
Seorang pejabat PTI men-tweet bahwa ada "kebutuhan mendesak" untuk kotak P3K di lingkungan Zaman Park, kawasan tempat tinggal Khan.
Penggunaan gas air mata
Akun pihak juga menunjukkan video tabung gas air mata mendarat di dalam taman rumah Khan.
Tetapi polisi tampaknya tidak menembus gerbang atau tembok.
Banyak pendukung Khan terluka
Fawad Chaudhry, seorang pemimpin senior PTI, mengklaim banyak pendukung Khan yang terluka sejauh ini.
Baca juga: Upaya Penangkapan Eks PM Pakistan Gagal, Imran Khan Dituduh Terlibat Kasus Korupsi hingga Terorisme
Pemimpin oposisi utama Pakistan Imran Khan mengatakan pihak berwenang bertindak di luar hukum dalam upaya mereka untuk menangkapnya.
"Mereka semua harus tunduk pada hukum negara," katanya kepada BBC.
Jalan ditutup, konektivitas internet dibatasi
Buntut kejadian hari ini di Lahore, jalan-jalan di dekat Zaman Park telah ditutup menggunakan kontainer pengiriman.
Di sisi lain, konektivitas seluler dan internet sangat dibatasi, menurut laporan yang keluar dari Lahore.
Tayangan TV menunjukkan petugas penegak hukum mengenakan perlengkapan anti huru hara dan membawa pentungan yang menembakkan peluru.
Baca juga: Setelah Insiden Penembakan, Imran Khan Tuduh PM Shehbaz Sharif Ingin Membunuhnya
Anggota PTI terlihat mengumpulkan batu untuk melawan polisi.
Pekerja partai juga berbagi botol air satu sama lain untuk melindungi diri dari gas air mata.
Seorang reporter, tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jumlah petugas keamanan yang dikerahkan pada Rabu (15/3/2023) jauh lebih besar dari kemarin.
Profil singkat Imran Khan
Dilansir dari jagranjosh.com, Imran Khan lahir pada 5 Oktober 1952, dan juga merupakan ketua dari Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).
Sebelum terjun ke dunia politik, Khan adalah seorang Kriket Internasional dan Kapten Tim Kriket Pakistan.
Baca juga: Fakta-fakta Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditembak di Kaki, Kronologi, dan Motif Pelaku
Saat dipimpin Khan, klubnya berhasil meraih kemenangan untuk Pakistan di Piala Dunia Kriket 1992.
Imran Ahmed Khan Niazi lahir dari keluarga Pashtun Mianwali di Lahore dari pasangan Ikramullah Khan Niazi dan Shaukat Khanum.
Khan merupakan putra satu-satunya pasangan itu dan memiliki empat saudara perempuan.
Imran Khan berasal dari etnis Pashtun dan suku Niazi.
Haibat Khan Niazi, salah satu nenek moyang Imran Khan adalah jenderal terkemuka Sher Shah Suri dan gubernur Punjab.
Ibu Imran Khan berasal dari suku Pashtun di Burki yang telah memberikan beberapa pemain kriket sukses dalam sejarah Pakistan.
Baca juga: Kronologi Eks PM Pakistan Imran Khan Ditembak, Disebut Upaya Pembunuhan, Dikabarkan 1 Tewas
Sepupunya Javed Burki dan Majid Khan juga merupakan pemain kriket sukses di Pakistan.
Imran Khan juga merupakan keturunan dari pejuang-penyair Sufi, Pir Roshan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)