Gubernur Lemhannas Prediksi Perang Rusia dan Ukraina Tidak Akan Menjelma Menjadi Perang Total
Andi Widjajanto memprediksi Perang Rusia dan Ukraina tidak akan menjelma menjadi perang total.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhannas RI sekaligus Penasihat Senior Lab 45, Andi Widjajanto memprediksi Perang Rusia dan Ukraina tidak akan menjelma menjadi perang total.
Prediksi tersebut, kata dia, didasarkan pada peta-peta peperangan Rusia dan Ukraina yang diantaranya diolah dari Institute for Study of War.
Menurut Andi, jika dilihat dari awal operasi sampai kira-kira tanggal 20-an April 2022 di puncak operasi tampak ada upaya Rusia untuk melakukan serangan minimal di dua front.
Dua front tersebut yaitu front timur tentang empat wilayah yang dikuasai secara efektif oleh Rusia dengan front di sebelah utara dengan tujuan untuk melakukan pengepungan terhadap Ibu Kota Kiev.
Baca juga: Gubernur Lemhannas Prediksi Perang Rusia-Ukraina akan Berlangsung Lama
Sementara hari ini terlihat serangan atau pertempurannya terjadi di kota-kota tertentu di empat wilayah di bagian timur.
Selain itu, kata dia, akhir-akhir ini serangan sudah mulai juga mengarah kepada pertempuran laut terutama yang berkaitan dengan Ukraina.
Hal tersebut disampaikannya dalam Webinar bertajuk Setahun Perang Rusia-Ukraina: Pembelajaran bagi Operasi Udara dan Laut TNI di kanal Youtube LAB 45 dikutip Kamis (16/3/2023).
"Jika dilihat dari peta-peta yang ada, bahwa ke depan bisa kita prediksikan Perang di Rusia dengan Ukraina ini tidak akan menjelma menjadi perang total," kata Andi.
Andi mengatakan berdasarkan peta Perang Rusia dan Ukraina yang ada, tampak juga Rusia betul-betul hanya fokus pada tujuan perang yang terbatas.
"Yang di satu sisi akan membuat perangnya tidak bereskalasi menjadi perang total mengarah ke perang nuklir," kata dia.
"Tapi di sisi lain juga menunjukkan perangnya akan berubah menjadi konflik-konflik kecil untuk merebut wilayah-wilayah tertentu di sebelah timur Ukraina yang akan bisa berlangsung lama," sambung dia.