Pengacara Donald Trump, Evan Corcoran Dijadwalkan Bersaksi soal Kasus Dokumen Rahasia di Mar-a-Lago
Pengacara pembela Donald Trump, Evan Corcoran dijadwalkan bersaksi pada Jumat di depan dewan juri yang menyelidiki dokumen rahasia di Mar-a-Lago.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pengacara pembela mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Evan Corcoran dijadwalkan bersaksi di depan dewan juri yang menyelidiki kasus dokumen rahasia yang ditemukan di Mar-a-Lago pada Jumat (24/3/2023).
Dikutip Guardian, pengadilan Banding Sirkuit DC AS mengatakan bahwa Corcoran harus memberikan kesaksian tambahan dan menyerahkan dokumen tentang mantan presiden sebagai bagian dari penyelidikan kriminal atas kemungkinan kesalahan penanganan dokumen rahasia.
Dokumen yang dipermasalahkan dalam kasus ini adalah catatan tulisan tangan Corcoran dan transkrip catatan verbal, mengenai perwakilannya terhadap Trump dalam penyelidikan Mar-a-Lago, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber itu mengatakan pihak Trump tidak mungkin mengajukan banding ke Mahkamah Agung.
Dikutip CNN, pada Rabu (22/3/2023), pengadilan banding AS menolak dua banding dari Trump dan pengacaranya untuk menghentikan perintah tertutup, melanggar hak istimewa pengacara-klien dan perlindungan doktrin produk kerja yang dikeluarkan dalam keputusan pengadilan minggu lalu.
Baca juga: Populer Internasional: Viral Foto Palsu Penangkapan Donald Trump - Rudal Rusia Hantam Ukraina
Jaksa punya bukti kejahatan Trump
Departemen Kehakiman di pengadilan menyatakan bahwa jaksa memiliki cukup bukti bahwa interaksi Trump dengan pengacara adalah bagian dari kemungkinan kejahatan.
Sebelumnya Corcoran bersaksi dan menolak untuk menjawab beberapa pertanyaan, mengutip hak istimewa pengacara-klien.
Jaksa juga mencari akses ke catatan dari Corcoran.
Tidak sepenuhnya diketahui apa yang akan diungkapkan oleh kesaksian dan dokumen Corcoran.
Penggeledahan Mar-a-Lago
Pada bulan Juni, Corcoran menggeledah Mar-a-Lago dan memberikan sekitar 30 dokumen dengan tanda rahasia ke Departemen kehakiman.
Baca juga: Foto-foto yang Menunjukkan Donald Trump Ditangkap Aparat Hukum Rupanya Dibuat dengan AI
Ia meminta pengacara Trump lainnya, Christina Bobb, menandatangani sertifikasi yang membuktikan kepatuhan terhadap panggilan pengadilan.
Namun, Departemen kehakiman mengembangkan bukti bahwa lebih banyak dokumen yang ditandai sebagai rahasia tetap berada di resor.
Ketika FBI menggeledah Mar-a-Lago, mereka menemukan 101 dokumen serupa di ruang penyimpanan dan di kantor Trump.
Rincian tentang perintah dan catatan Corcoran tidak diketahui karena kasusnya tertutup.
Dikutip NY Times, tim hukum Trump dan Corcoran tampaknya telah mengajukan banding terpisah.
Satu banding bertentangan dengan kemampuan departemen kehakiman untuk menanyai Corcoran, dan banding kedua menentang akses departemen kehakiman ke catatan Corcoran.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)