5.000 Wanita di Belanda Gugat Perusahaan Biofarmasi AbbVie terkait Implan Payudara Berbahaya
Sekitar 5.000 wanita di Belanda mengajukan gugatan class action terhadap perusahaan biofarmasi AbbVie.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Sekitar 5.000 wanita di Belanda mengajukan gugatan class action terhadap perusahaan biofarmasi AbbVie terkait kesalahan implan payudara yang menyebabkan limfoma.
Biro Organisasi bantuan hukum wanita Clara Wichmann mengatakan kasus tersebut dapat dibawa ke pengadilan pekan ini, dengan total klaim diperkirakan mencapai 900 juta euro atau setara 978 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Bahaya Implan Payudara, Berikut Tanda-tanda Implan Perlu Dilepas
Hal itu karena lebih dari 55.000 wanita melakukan implan melalui AbbVie.
Kasus tersebut secara khusus berfokus pada implan bernama Biocell atau Natrelle, yang diproduksi oleh perusahaan farmasi yang berbasis di Irlandia, yakni Allergan, yang merupakan anak perusahaan AbbVie.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (3/4/2023), implan Allergan diduga meningkatkan risiko mengembangkan bentuk limfoma yang langka.
Clara Wichmann berupaya menuntut ganti rugi dari AbbVie untuk pengangkatan implan payudara dan rekonstruksi payudara.
Selain itu, organisasi tersebut bermaksud untuk mengklaim kompensasi atas rasa sakit dan penderitaan para wanita yang berpotensi ditimbulkan operasi tersebut.
Implan Allergan tidak digunakan di Belanda sejak 2018, kemudian diikuti penarikan penuh dari pasar pada 2019.
Baca juga: Ahli Peringatkan Pengguna Implan Payudara Akan Risiko Kanker
Perlu diketahui, AbbVie merupakan perusahaan farmasi riset dan pengembangan Amerika yang didirikan pada 2013, setelah berpisah dari Abbott Laboratories.
Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 30.000 orang, kemudian pada 2019 AbbVie mengakuisisi produsen Botox Allergan seharga 63 miliar dolar AS.