Tentara Israel Tembak Mati Pria Palestina saat Mengemudi di Tepi Barat
Tentara Israel menembak mati pria Palestina di Tepi Barat yang diduduki ketika mengemudi di dekat kota Beit Ummar.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang tentara Israel menembak mati pria Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah seorang polisi membunuh seorang mahasiswa kedokteran di kompleks Masjid Al Aqsa Yerusalem.
Dikutip Al Jazeera, otoritas Palestina mengidentifikasi pria yang tewas di Tepi Barat pada Sabtu (1/4/2023) sebagai Mohammad Ra'ed Baradiyah (24).
Para saksi mata mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa Baradiyah ditembak ketika mengemudi di dekat Kota Beit Ummar.
Petugas medis tidak diberi akses ke pria yang terluka itu.
“Baradiyah dibiarkan berdarah tak berdaya hingga meninggal karena luka-lukanya,” lapor petugas medis.
Baca juga: FIFA Diam Saja, AFC Kutuk Serangan Militer Israel di Final Piala Palestina
Menabrakkan mobil ke sekelompok tentara
Sementara itu, militer Israel mengatakan Baradiyah ditembak mati setelah dia menabrakkan mobilnya ke sekelompok tentara.
Petugas medis Israel mengatakan tiga orang terluka, dua di antaranya serius.
Dikutip Middle East Eye, tentara mengatakan seorang "teroris" melakukan serangan "serudukan sebelum dinetralkan".
Peristiwa serupa
Petugas medis Magen David Adom mengatakan tiga pria telah dibawa ke rumah sakit di Yerusalem dengan luka serius, sedang dan ringan.
Sebelumnya pada Sabtu, polisi Israel mengatakan mereka menembak mati seorang pria Palestina di Chain Gate.
Baca juga: Presiden Sepak Bola Palestina Galang Simpati Kutuk Insiden Penembakan Gas Air Mata Israel
Untuk diketahui, Chain Gate merupakan sebuah titik akses ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Jemaah Palestina yang berada di pintu masuk ke situs tersebut mengatakan polisi menembak Mohammad Khaled al-Osaibi yang berusia 26 tahun setidaknya 10 kali.
Dikatakan Al Osaibi mencoba mencegah polisi melecehkan seorang wanita yang sedang dalam perjalanan ke kompleks suci.
Namun, polisi menuduh Al Osaibi mencoba mengambil senjata dari seorang petugas dan menembakkannya dalam perkelahian.
Keluarga Al Osaibi membantah laporan polisi tentang kematiannya dan menuntut untuk melihat rekaman kamera keamanan.
“Ia pria yang sopan dan baik hati dari keluarga dokter yang pergi ke Al-Aqsa karena alasan spiritual,” kata sepupunya, Fahad al-Osaibi.
Baca juga: Suriah Memanas, Serangan Rudal Israel Lukai 5 Tentara di Provinsi Homs
"Jika Anda ingin kami percaya bahwa dia mencoba menyerang polisi, tunjukkan rekaman keamanannya kepada kami."
Keluarga Al Osaibi mengatakan ia adalah seorang dokter yang baru saja lulus ujian dan memperoleh gelar kedokteran di Rumania.
Ia kembali ke kampung halamannya sebulan yang lalu dan merawat ayahnya yang sakit.
Gesekan di Al Aqsa telah memicu kekerasan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan Israel selama 11 hari di Gaza yang menewaskan lebih dari 200 warga Palestina pada tahun 2021.
Sejak awal tahun, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 92 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan.
Penyerang Palestina telah membunuh sekitar 14 orang di Israel, termasuk anggota pasukan keamanan, warga sipil dan satu warga negara Ukraina pada periode yang sama, menurut kantor berita AFP.
Baca juga: Cucu Pendiri Israel yang Aktivis HAM Israel Ikut Perjuangkan Hak Palestina
Pengamanan yang diperketat dilakukan menjelang hari raya Paskah Yahudi, yang akan dimulai pada 5 April dan berlangsung selama seminggu.
Israel luncurkan serangan udara di Homs
Pada Minggu (2/4/2023) dini hari, Israel melancarkan serangan udara di pos terdepan Suriah, Provinsi Homs.
Agresi tersebut melukai sedikitnya lima tentara Suriah, lapor Kementerian Pertahanan yang dikutip Al Jazeera.
"Israel meluncurkan agresi udara dari arah barat laut Beirut yang menargetkan beberapa pos terdepan di Kota Homs dan pedesaannya pada pukul 00.35 waktu setempat," terang Kementerian Pertahanan Suriah dalam sebuah pernyataan.
Peluncuran rudal dini hari tadi merupakan yang ketiga dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Kronologi Mantan Gelandang Persib M Rashid Jadi Korban Serangan Brutal Militer Israel
Ini terjadi hanya sehari setelah serangan lain yang menewaskan seorang perwira di Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).
Dilaporkan TASS, sistem pertahanan udara Suriah mencegat serangan rudal dan menembak jatuh beberapa di antaranya.
Menurut keterangan sumber militer, serangan itu menyebabkan beberapa kerusakan material dengan lima personel militer terluka.
Militer Israel menolak mengomentari laporan tersebut, lapor CGTN.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)