Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Hampir Tembak Jatuh Pesawat Mata-mata Inggris

Hal itu terungkap dari laporan The Washington Post pada Minggu (9/4/2023) kemarin, mengutip dokumen  yang baru-baru ini bocor dari Pentagon.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rusia Hampir Tembak Jatuh Pesawat Mata-mata Inggris
Reuters
Pesawat Rusia non stop 25 jam 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Rusia dan NATO nyaris perang tahun lalu setelah jet tempur Rusia hampir menembak jatuh pesawat pengintai Inggris.

Hal itu terungkap dari laporan The Washington Post pada Minggu (9/4/2023) kemarin, mengutip dokumen  yang baru-baru ini bocor dari Pentagon.

Sementara Russia Today, Senin (10/4/2023), menjelaskan insiden yang terjadi pada akhir September 2022 itu diduga jauh lebih serius daripada yang diakui Inggris sebelumnya.

Kemudian pada Oktober 2022, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memberitahu parlemen tentang insiden itu.

Menurut dia, Rusia menyalahkan kerusakan teknis atas insiden itu dan Inggris pun menerima penjelasan Rusia.

Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-411 Invasi: Rusia Klaim Hancurkan Gudang Militer Ukraina

Otoritas Inggris pada Oktober lalu menjelaskan bahwa pesawat mereka dicegat oleh dua pesawat tempur Su-27 Rusia di atas Laut Hitam.

Dimana salah satu dari mereka pesawat itu 'melepaskan rudal' di dekat pesawat Inggris.

BERITA TERKAIT

Menurut The Washington Post, insiden tersebut berpotensi memicu Pasal 5 Perjanjian NATO dan kemungkinan mengarah pada keterlibatan langsung pasukan NATO dalam konflik di Ukraina atau bahkan konflik langsung antara Rusia dan blok militer itu.

Baik Amerika Serikat (AS), Inggris maupun Rusia enggan mengomentari isi dokumen itu.

Makalah yang sama juga menunjukkan bahwa AS mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap misi pengintaian di wilayah Laut Hitam.

AS memerintahkan Angkatan Udaranya untuk menjauh dari Semenanjung Krimea.

Sebuah peta yang terdapat dalam dokumen tersebut menunjukkan beberapa garis yang ditarik di atas bagian Laut Hitam untuk menandai area di mana pesawat pengintai Amerika dapat dan tidak dapat terbang.

Salah satunya berjarak sekitar 12 mil laut lepas pantai Krimea, jarak yang menandai perairan teritorial suatu negara di bawah hukum internasional.

Satu lagi yang ditarik sekitar 50 mil laut dari pantai disebut 'Kebuntuan Arahan SECDEF'.

"Tidak seperti Prancis dan Inggris yang melakukan penerbangan pengawasan berawak di atas Laut Hitam, AS mengandalkan drone, termasuk RQ-4 Global Hawk, RQ-170 Sentinel, dan MQ-9 Reaper," kata dokumen itu, menambahkan bahwa beberapa penerbangan tak berawak semacam itu dilakukan setiap bulan.

Pada Maret lalu, Pentagon menuduh pilot Rusia terbang sembrono dan mengklaim bahwa salah satu jet Rusia telah memotong baling-baling pesawat tak berawak MQ-9 Reaper AS, menyebabkannya jatuh.

Rusia pun membantah menyerang drone atau menggunakan senjata untuk melawannya.

Ia juga mengatakan pesawat AS terbang dengan transponder dimatikan di zona larangan terbang yang dinyatakan oleh militer Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas