Hadapi Ancaman Rudal Korea Utara, AS, Korea Selatan dan Jepang Gelar Latihan Militer Bersama
Korea Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Jepang akan melakukan latihan pertahanan rudal angkatan laut bersama pada pekan ini untuk melawan ancaman
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Jepang akan melakukan latihan pertahanan rudal angkatan laut bersama pada pekan ini untuk melawan ancaman rudal Korea Utara yang terus berkembang.
Pengumuman itu muncul beberapa hari setelah ketiga negara sepakat pada pembicaraan trilateral mereka di Washington untuk melakukan latihan pertahanan rudal dan anti-kapal selam sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kerja sama diplomatik dan militer.
“Ini adalah kesempatan untuk memperkuat kerja sama keamanan trilateral melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang meningkat, dan memperkuat kemampuan dan postur angkatan laut kami untuk menanggapi rudal balistik,” kata Kapten Kim Ki-young, kepala komando Angkatan Laut Korea Selatan, Senin (17/4/2023).
Baca juga: Luncurkan Rudal Hwasong-18, Korea Utara Pamer Kekuatan Militer Strategis
Menurut kapten Kim, latihan gabungan tersebut akan dilakukan di perairan internasional antara Korea dan Jepang mulai Senin (17/4/2023) dan akan melibatkan kapal perusak Aegis Korea Selatan seberat 7.600 ton yakni Yulgok Yi I, kapal perusak berpeluru kendali AS USS Benfold, dan kapal perusak Atago Jepang, yang juga dilengkapi dengan sistem radar Aegis.
Seperti diketahui, ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika Korea Utara terus meningkatkan aktivitas militer, menguji rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat baru pada Jumat (14/4/2023), yang menurut para ahli akan memfasilitasi peluncuran rudal dengan sedikit peringatan.
Di samping itu, Pyongyang mengancam akan bertindak "lebih praktis dan ofensif" setelah pasukan Korea Selatan dan AS melakukan latihan militer bersama musim semi tahunan mereka sejak Maret, yang beberapa di antaranya juga melibatkan Jepang.