26 Warga Ukraina Tewas akibat Serangan Rudal Rusia di Uman, Dnipro, dan Kherson
26 warga Ukraina tewas akibat serangan rudal jelajah Rusia di Dnipro, Uman, dan Kherson. Rusia meluncurkan rentetan serangan di sejumlah kota.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah 26 warga Ukraina di blok perumahan Uman dan Dnipro, meninggal dunia akibat serangan Rusia pada Jumat (28/4/2023) pagi dini hari.
Satu korban meninggal dunia di Kherson, dalam serangan lainnya oleh Rusia.
Serangan mematikan itu menghancurkan bangunan perumahan dan mengubur para korban di reruntuhan.
Rentetan hampir dua lusin rudal jelajah Rusia menghantam bangunan bertingkat di Uman.
Proses evakuasi berlangsung hingga malam hari.
Ada 23 korban meninggal dunia di Uman, termasuk 4 anak.
Baca juga: Berisiko Sebar Informasi Berbahaya, Ukraina Minta Telegram Ditindak Tegas
Tim penyelamat menggunakan derek untuk mencari korban selamat di antara sisa-sisa blok perumahan itu.
"Saya ingin melihat anak-anak saya, mereka berada di bawah reruntuhan," kata Dmitry (33), warga setempat dari Luhansk, dikutip dari The Moscow Times.
"Saya sudah banyak melihat, tapi saya belum pernah kehilangan anak saya sebelumnya. Sekarang saya ingin melihat anak saya hidup atau mati," lanjutnya.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan serangan di Dnipro menewaskan seorang wanita berusia 31 tahun dan putrinya yang berusia dua tahun saat tidur.
Orang tua wanita muda itu dirawat di rumah sakit.
"Tetangga mengatakan mereka adalah keluarga yang pendiam dan baik hati," kata otoritas daerah.
Secara terpisah, pihak berwenang di wilayah selatan Kherson mengatakan pada Jumat (28/4/2023) malam, pasukan Rusia menembaki desa Bilozerka, menewaskan seorang wanita berusia 57 tahun dan melukai tiga lainnya.
Evakuasi Korban
Serangan ini merupakan serangan mematikan Rusia pertama dalam hampir dua bulan terakhir.
Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi korban yang terjebak di reruntuhan dan kobaran air.
Sejumlah petugas memanjat melalui tumpukan besar puing yang membara dan penuh asap.
Petugas berhasil mengevakuasi jenazah para korban menggunakan tandu.
Baca juga: NATO: Ukraina Terima 98 Persen Kendaraan Tempur yang Dijanjikan, Terdiri 1.550 AFV dan 230 Tank
Warga Ukraina Berduka
Seorang pria yang mengenakan masker terisak saat dia melihat gedung tempat tinggalnya sudah hancur.
“Tidak ada yang tersisa,” kata Serhii Lubivskyi (58), yang selamat di dalam sebuah flat di lantai tujuh, dikutip dari Al Jazeera.
Dia diselamatkan oleh petugas pemadam kebakaran dari balkon tempat dia melarikan diri bersama istrinya setelah ledakan memblokir pintu depan mereka.
Lubivskyi menangis ketika dia mengisap rokok dalam-dalam dan melihat ke celah yang membara di gedung tempat flat yang berdekatan telah diledakkan.
“Tetangga saya sudah pergi. Tidak ada yang tersisa,” katanya.
“Hanya dapur yang dibiarkan berdiri,” lanjutnya.
Baca juga: Rusia Kembali Targetkan Ibu Kota Kyiv dan Kota Lainnya di Ukraina, Setidaknya 12 Orang Tewas
Ukraina Kecam Serangan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk rentetan serangan terbaru Rusia.
Ia berjanji akan memberikan tanggapan.
"Hanya kejahatan mutlak yang dapat melancarkan teror seperti itu terhadap Ukraina," kata Presiden Zelensky dalam pidato malamnya, Jumat (28/4/2023), dikutip dari The Moscow Times.
Penasihatnya, Mykhaylo Podolyak, meminta dukungan berupa senjata dari negara-negara lain.
"Jika Anda tidak ingin INI menyebar ke seluruh dunia, beri kami senjata. Banyak senjata. Dan tambahkan sanksi," cuit Mykhaylo Podolyak di akun Twitter-nya.
Rusia mengatakan telah menargetkan unit cadangan militer Ukraina dan semua objek yang ditugaskan telah terkena.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina