2 Orang Tewas dalam Penembakan di Pabrik Mercedes-Benz Sindelfingen Jerman
Dua orang tewas dalam penembakan di pabrik Mercedes-Benz di Sindelfingen, Jerman selatan pada Kamis (11/5/2023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Dua orang tewas dalam penembakan di pabrik Mercedes-Benz di Sindelfingen, Jerman selatan pada Kamis (11/5/2023).
Pelaku telah ditangkap, CNN melaporkan.
Ancaman bahaya sudah tidak ada lagi bagi karyawan di pabrik tersebut," kata polisi Ludwigsburg dalam cuitan Twitter.
Sementara lapiran dari Sky News menyebutkan bahwa pelaku berusia 53 tahun.
Para korban penembakan dipekerjakan oleh penyedia layanan eksternal, tambah pembuat mobil itu.
"Satu orang dalam tahanan polisi. Orang-orang itu adalah karyawan penyedia layanan eksternal," kata Mercedes dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Mercedes-Benz Siapkan Tiga Model untuk Ramaikan Pasar Mobil Listrik di Indonesia
Reaksi Mercedes-Benz
Pembuat mobil Jerman itu mengaku sangat terkejut dengan insiden yang terjadi di pabriknya.
“Kami sangat terkejut dan sedih atas berita tragis dari Sindelfingen pagi ini," ungkap pernyataan Mercedes-Bens.
"Pikiran kami bersama para korban, keluarga mereka, dan semua rekan di lokasi,” imbuh pernyataan perusahaan.
Pelaku tunggal, motif belum jelas
Motif tersangka belum jelas.
Baca juga: Ditumpangi Jokowi Susuri Jalan Rusak di Lampung, Ini Spesifikasi Mercedes-Benz S600 Guard
Penyelidik bekerja dengan asumsi pelaku tunggal dalam penembakan itu, dan tidak ada orang di luar pabrik yang terlibat, kata juru bicara kantor kejaksaan.
Didirikan pada tahun 1915, situs di Sindelfingen adalah pabrik pembuat mobil yang paling lama beroperasi.
Pabrik tersebut mempekerjakan 35.000 orang, menurut situs web perusahaan.
Dari pabrik tersebut, menghasilkan Mercedes-Benz E-Class dan S-Class.
Penembakan massal di Jerman
Melansir Reuters, insiden itu adalah yang terbaru dari sejumlah penembakan massal di Jerman dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Gereja Saksi Yehuwa Hamburg Punya Izin Pemilikan Senjata sebagai Penembak Jitu
Banyak di antara peristiwa penembakan terkait dengan ekstremisme.
Pemerintah Jerman telah berjanji untuk memperketat undang-undang senjata setelah seorang pria bersenjata menembaki orang-orang yang berkumpul di aula Saksi-Saksi Yehuwa di Hamburg pada bulan Maret.
Ada enam orang tewas dalam insiden di aula Saksi-Saksi Yehuwa.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)