Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyakit 'Misterius' Melanda Kagi Kenya, 9 Orang Meninggal, 80 Lainnya Dirawat di RS

Penyakit yang pertama kali dilaporkan dua minggu lalu itu diduga sebagai bentuk 'malaria ganas'.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penyakit 'Misterius' Melanda Kagi Kenya, 9 Orang Meninggal, 80 Lainnya Dirawat di RS
Thepostghana.com
Penyakit 'misterius' telah melanda Kagi, sebuah komunitas di wilayah utara Marsabit, Kenya dan menewaskan sembilan orang. Foto jumlah korban tewas sekte sesat 'Kultus Puasa' di Kenya dilaporkan bertambah menjadi 89 orang, sementara 259 lainnya dinyatakan hilang dan masuk dalam daftar pencarian kepolisian Kenya. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MARSABIT - Penyakit 'misterius' telah melanda Kagi, sebuah komunitas di wilayah utara Marsabit, Kenya dan menewaskan sembilan orang. Penyakit misterius ini juga menyebabkan lebih dari 80 orang lainnya sakit parah.

"Sejauh ini kami telah kehilangan sembilan orang dan setidaknya 80 lainnya terbaring di tempat tidur di desa-desa," kata Kepala senior wilayah tersebut, Moses Galoro pada Rabu (10/5/2023) lalu.

Baca juga: Hilangnya Organ Tubuh Korban Bunuh Diri Massal di Kenya Meninggalkan Misteri

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (12/5/2023), ia mengimbau dilakukannya intervensi segera untuk menahan wabah ini dan mencegah lebih banyak kematian.

Dia mengatakan bahwa enam dari mereka yang meninggal adalah orang dewasa, sedangkan tiga lainnya merupakan anak-anak berusia antara satu hingga tiga tahun.

Penyakit yang pertama kali dilaporkan dua minggu lalu itu diduga sebagai bentuk 'malaria ganas', berdasarkan penyelidikan awal oleh petugas kesehatan setempat.

Gejala yang dilaporkan termasuk di antaranya penyakit seperti flu, mata kuning, sakit kepala parah, dan limpa bengkak, dengan satu korban menunjukkan tanda-tanda yang mirip dengan Kalazar, sejenis leishmaniasis visceral.

BERITA TERKAIT

Sebelumnya, spesies nyamuk invasif ditemukan di wilayah Laisamis dan Saku di daerah Marsabit oleh Lembaga Penelitian Medis Kenya dua bulan sebelum wabah.

Baca juga: Korban Tewas Sekte Melaparkan Diri Sampai Mati di Kenya Bertambah Menjadi 89 Orang

Departemen Kesehatan Kabupaten Marsabit mengatakan pada Kamis kemarin bahwa pihaknya 'bekerja sama dengan lembaga kesehatan lainnya, semua tindakan yang diperlukan diambil untuk mengidentifikasi, menahan dan mengelola wabah'.

Awal pekan ini, departemen juga mengatakan situasinya 'terkendali' karena tim ahli pengawasan penyakit dan ahli teknologi laboratorium mengumpulkan sampel darah untuk verifikasi.

Pada Selasa lalu, obat antimalaria untuk dewasa dan anak-anak, parasetamol dan antibiotik telah tersedia untuk masyarakat, dengan obat tambahan dikirim pada Kamis kemarin.

"Kami mendorong warga untuk melakukan tindakan pencegahan seperti sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air, menghindari kontak dengan orang sakit, dan mencari pertolongan medis jika mereka mengalami gejala apapun," kata Departemen Kesehatan Kabupaten Marsabit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas