Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Kota Hiroshima Dipilih Jadi Tuan Rumah KTT G7 2023? Ini Alasannya

Pilihan tempat ini mencerminkan tekad Kishida untuk menempatkan pelucutan senjata nuklir dan non-proliferasi sebagai agenda puncak KTT.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mengapa Kota Hiroshima Dipilih Jadi Tuan Rumah KTT G7 2023? Ini Alasannya
JAPAN POOL / POOL / AFP
Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) menghadiri pertemuan bilateral di sela-sela Pertemuan Pemimpin KTT G7 di Hiroshima pada 19 Mei 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 7 (KTT G7) digelar di kota Hiroshima, Jepang pada Jumat-Sabtu (19-20/5/2023).

Mengapa Hiroshima dipilih menjadi tuan rumah KTT G7?

Dilansir Al Jazeera, Hiroshima merupakan kampung halaman Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida.

Hiroshima juga dikenal di seluruh dunia sebagai kota pertama yang terkena senjata nuklir pada 1945.

Pengeboman tahun 1945 membantu mengakhiri Perang Dunia II, tetapi menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki yang menewaskan ribuan warga sipil.

Pilihan tempat ini mencerminkan tekad Kishida untuk menempatkan pelucutan senjata nuklir dan non-proliferasi sebagai agenda puncak KTT.

Baca juga: KTT G7 Hiroshima Jepang 19-20 Mei 2023, Bahas Apa dan Siapa Saja yang Hadir?

Jalan menuju perlucutan senjata nuklir tampak lebih sulit dengan ancaman senjata nuklir Rusia baru-baru ini di Ukraina.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu saja, serangkaian uji coba rudal balistik Korea Utara juga mempengaruhi cita-cita besar tersebut.

Belum lagi upaya perluasan program nuklirnya oleh Iran.

"Saya tidak dapat mengatakan bahwa G7 akan menyelesaikan krisis non-proliferasi ini, tetapi tanpa posisi yang koheren dari G7, kami tidak memiliki peluang," kata seorang diplomat senior G7 kepada kantor berita Reuters.

Sambut para pemimpin G7 di Hiroshima Peace Park

Kishida menyambut kedatangan para pemimpin di Hiroshima Peace Park pada Jumat (19/5/2023).


Hiroshima Peace Park merupakan jantung komersial dan politik kota pada saat bom dijatuhkan.

Dia juga berencana untuk mengawal para pemimpin ke museum bom atom, dalam kunjungan kelompok pertama yang melibatkan kepala beberapa negara bersenjata nuklir di dunia.

Baca juga: KTT G7 di Hiroshima Akan Soroti Perang Ukraina dan Pengaruh Global Cina

KTT G7 di Hiroshima pada 19 Mei 2023
Kanselir Jerman Olaf Scholz (kiri) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (kanan) menghadiri pertemuan bilateral di sela-sela Pertemuan Pemimpin KTT G7 di Hiroshima pada 19 Mei 2023.

Mungkin juga ada pertemuan dengan korban bom atom selama acara tersebut.

“Saya percaya langkah pertama menuju upaya perlucutan senjata nuklir adalah memberikan pengalaman langsung tentang konsekuensi dari bom atom dan dengan tegas menyampaikan kenyataan,” kata Kishida Sabtu lalu saat berkunjung ke Hiroshima untuk mengamati persiapan KTT.

Apa itu KTT G7?

Group Seven (G7) merupakan kelompok informal demokrasi industri terkemuka tanpa sekretariat permanen atau status hukum.

Anggota G7 terdiri dari anada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Grup ini didirikan – sebagai G6 – setelah krisis minyak tahun 1973 sebagai forum bagi negara-negara terkaya untuk membahas masalah ekonomi global.

Negara-negaranya memiliki gabungan produk domestik bruto (PDB) tahunan sebesar $40 triliun – hanya di bawah setengah ekonomi dunia.

Anggota pendiri mengadakan pertemuan puncak pertama mereka pada tahun 1975 di Prancis untuk membahas cara mengatasi resesi mendalam yang mengikuti embargo yang diberlakukan oleh kartel produksi minyak OPEC.

Kanada menjadi anggota ketujuh setahun kemudian.

Baca juga: Jokowi Tiba Jumat Pagi, Kijang Ikut Patroli Bersama Polisi di Lingkungan KTT G7 Hiroshima Kamis Ini

Rusia bergabung untuk membentuk G8 pada tahun 1998, tetapi diusir setelah pencaplokan Krimea oleh Moskow pada tahun 2014.

Kepresidenan KTT berkisar antara tujuh anggota, dan tahun ini giliran Jepang menjadi tuan rumah.

Pada 2024, Italia akan mendapat giliran menjadi tuan rumah KTT G7.

Dua perwakilan Uni Eropa (UE) juga bergabung, dan sudah menjadi kebiasaan dalam beberapa tahun terakhir bagi para pemimpin dari beberapa negara non-G7 dan organisasi internasional untuk ambil bagian dalam beberapa sesi.

Para pemimpin membahas berbagai isu, termasuk kebijakan ekonomi, keamanan, perubahan iklim, energi dan gender.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas