Bendung Pengaruh China, AS dan Papua Nugini Teken Kerjasama Bilateral di Port Moresby
Amerika Serikat dan Papua Nugini menandatangani kerjasama bilateral, termasuk keamanan dan ekonomi, yang diduga bendung pengaruh China di Pasifik.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat dan Papua Nugini menandatangani kerjasama bilateral.
Langkah ini diambil AS ketika bersaing dengan China untuk memperluas pengaruhnya di Papua Nugini.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape menandatangani pakta dan perjanjian keamanan maritim selama kunjungan Blinken ke ibu kota Port Moresby pada Senin (22/5/2023).
“Kerja sama pertahanan dirancang oleh Amerika Serikat dan Papua Nugini sebagai mitra yang setara dan berdaulat,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam upacara penandatanganan.
Teks awal perjanjian tidak dirilis oleh kedua belah pihak, tapi kerja sama pertahanan yang baru diharapkan dapat memperluas akses AS ke militer dan fasilitas lainnya di Papua Nugini, dikutip dari CNN Internasional.
Kerjasama ini memungkinkan akses AS ke lapangan terbang dan pelabuhan Papua Nugini.
Termasuk menaiki kapal satu sama lain, berbagi keahlian teknis, dan pengawasan satelit.
Baca juga: Iran Gali Terowongan Bawah Tanah untuk Situs Nuklir, Jauh dari Jangkauan AS
AS Rangkul Papua Nugini
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, mengatakan AS akan memperdalam kemitraannya secara menyeluruh dengan Papua Nugini.
Mereka membahas perkembangan ekonomi, krisis iklim, dan pentingnya melanjutkan keterlibatan AS dengan Pasifik, menurut Departemen Luar Negeri Papua Nugini dalam pembacaan kerjasama.
"Pakta itu akan memperluas kemampuan pertahanan Papua Nugini untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana, serta memudahkan pasukan AS dan Papua Nugini untuk berlatih bersama," kata Antony Blinken, dikutip dari Al Jazeera.
“Ini akan sepenuhnya transparan,” tambahnya.
Baca juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Akan Kunjungi Papua Nugini Usai Hadiri KTT G7 di Jepang
Sebuah kesepakatan terpisah akan meningkatkan pengawasan laut terhadap zona ekonomi eksklusif Papua Nugini melalui patroli Penjaga Pantai AS, melindungi ekonominya dari penangkapan ikan ilegal.
Antony Blinken mengatakan kemitraan dengan bisnis akan membawa investasi senilai puluhan miliar dolar ke Papua Nugini.
PM James Marape mengatakan perjanjian itu juga akan meningkatkan keamanan ekonomi dengan memberi kemampuan di perairan untuk pasukan pertahanan Papua Nugini.
"Itu adalah sesuatu yang belum pernah kami miliki sejak 1975," kata James Marape.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Papua Nugini Undurkan Diri usai Kontroversi Biaya Hadiri Penobatan Raja Charles
Saingi China, AS Perluas Keamanannya di Pasifik
Dengan kerjasama dengan Papua Nugini, AS dapat memperkuat hubungan keamanannya di Pasifik Selatan.
Wilayah Pasifik Selatan memiliki signifikansi strategis yang sangat besar.
Kepulauan Pasifik, misalnya, adalah tempat pertempuran yang menentukan selama Perang Dunia Kedua.
Kawasan ini telah menjadi semakin penting bagi AS karena berusaha untuk meningkatkan hubungan dan kehadirannya di Asia.
Keputusan AS ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan dengan China, yang dengan tegas memperluas kemampuan angkatan lautnya dalam beberapa tahun terakhir, dikutip dari CNN Internasional.
Kekhawatiran itu meningkat tahun lalu setelah China menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan, tepatnya di timur laut Australia dan barat daya Hawaii.
Kepulauan Solomon terletak di sebelah timur Papua Nugini, negara yang barusaja menandatangani kerjasama keamanan dengan AS.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik China dan AS