Anak Pemilik Kebun dan Ketua DPRD Nakano Jepang, Bunuh 2 Polisi dan 2 Warga Lain
Pelaku berusia 31 tahun karena dicurigai membunuh dua petugas polisi dalam kasus penembakan senapan berburu di Kota Nakano, Prefektur Nagano.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Anak lelaki dari Ketua DPRD kota Nakano di prefektur Nagano Jepang, juga pemilik perkebunan buah besar di sana, membunuh 2 polisi Jepang dan 2 warga lainnya kemarin.
"Pagi ini sekitar jam 4:30 saat dia ke luar ke perkebunan akhirnya ditangkap polisi," ungkap sumber Tribunnews.com Jumat (26/5/2023).
Pelaku berusia 31 tahun karena dicurigai membunuh dua petugas polisi dalam kasus penembakan senapan berburu di Kota Nakano, Prefektur Nagano.
Mengakibatkan empat orang tewas.
Menurut sumber investigasi, tersangka mengakuinya dan menyatakan, "Saya membunuhnya. Tidak diragukan lagi saya menembaknya."
Pelaku pembunuhan yaitu Masanori Aoki, yang ditangkap karena dicurigai melakukan pembunuhan, adalah seorang petani dan menjalankan pertanian di Kota Nakano, Prefektur Nagano.
Beberapa warga pernah mendengar bahwa dia adalah seorang petani buah bersama ayahnya.
Ayahnya adalah Masamichi Aoki, ketua Dewan Kota (DPRD) Nakano, dan dia tinggal bersama ayah, ibu, dan bibinya.
Menurut polisi, sejak 2015, ia mendapat izin untuk memiliki empat pucuk senapan berburu, termasuk shotgun dan senapan angin.
Selain itu, menurut seorang pria yang tinggal di dekat tempat kejadian, sekitar lima tahun yang lalu, seorang petugas polisi bertanya kepada Aoki orang seperti apa dia setelah mendapatkan lisensi senjata berburu.
Kepala Markas Besar Polisi Prefektur Nagano Iwao Koyama Di Markas Besar Polisi Prefektur Nagano, Kepala Markas Besar dan Kepala Badan Reserse Kriminal mengadakan jumpa pers pada siang hari dan menjelaskan keadaan kejadian tersebut.
"Sangat disesalkan bahwa dua petugas polisi tewas dalam menjalankan tugas."
Selain itu, mengenai rincian dugaan penangkapan, "Pada sore hari tanggal 25 Mei, tersangka menembak wanita Jepang Takuo Ikeuchi, 61, dengan niat membunuh, dengan sesuatu seperti senapan berburu, langsung mengenai dadanya, dan meninggal di rumah sakit saat diangkut.
"Ada panggilan ke nomor 110 dari Ebe kota Nakano bahwa seorang pria telah menikam seorang wanita dengan pisau penyelamat sepanjang sekitar 30 sentimeter. Ikeuchi Takuo, Sersan Kepala, ditembak dan dibunuh dengan sesuatu seperti senapan berburu yang dia miliki."
"Tersangka telah mengakui melakukan kejahatan tersebut. Kami tidak akan memberikan rincian karena akan mengganggu penyelidikan di masa mendatang."
"Tersangka Aoki memiliki seorang ibu berusia 57 tahun dan seorang bibi berusia 60 tahun di rumahnya, tetapi dia ditinggal di rumah sendirian."
Yasuko Takeuchi (70), yang tinggal di dekatnya, diumumkan sebagai wanita yang dipastikan tewas pada pagi hari tanggal 26 Mei setelah jatuh di dekat lokasi barikade.
Markas investigasi beranggotakan 100 orang dikerahkan dan Kepala Iwao Koyama berkata tentang tersangka, "Tersangka tinggal bersama orang tua dan bibi saya."
Perlu untuk mengklarifikasi detail lengkap dari insiden yang sangat keji yang menyebabkan kecemasan besar di masyarakat.
Pada konferensi pers, Markas Besar Polisi Prefektur Nagano ditanya apakah mereka akan menyelidiki pembunuhan tiga orang selain tersangka penangkapan, dan menjelaskan, "Benar. Pemecahan masalah belum diketahui saat ini, detail sedang dikonfirmasi."
"Sejak 2015, tersangka telah diizinkan untuk memiliki empat senapan berburu, termasuk senapan dan senapan angin. Namun, saya ingin mengklarifikasi di masa mendatang bagaimana cara penyimpanannya kali ini."
"Tersangka menyerah setelah berbagai bujukan. Luka Takeuchi belum diketahui meninggal karena penikaman. Kami akan mengklarifikasi setelah otopsi yudisial."
Tersangka menanggapi interogasi tanpa marah.
"Saya tidak tahu apakah dia jujur atau acuh tak acuh, tetapi saya mengerti bahwa dia tidak dalam situasi di mana dia menolak untuk diinterogasi."
Pada saat kejadian penusukan, lalu ada dua petani yang menelpon polisi dan tak lama sua pilisi datang ke tempat kejadian.
"Tidak ada tembakan dari pihak polisi. Mendadak tersangka mendatangi polisi dan menembak mereka."
Mengenai petugas polisi yang meninggal saat menjalankan tugas, dia menjelaskan bahwa mereka adalah "dua orang yang sangat antusias, serius, dan bertanggung jawab".Permintaan dari tersangka 'tidak ada' menurut Iwao.
Ketika ditanya pihak pers adanya efek alkohol, "Saya belum mendengar cerita seperti itu."
Saat tersangka menyerah pelaku mengangkat tangan dan meletakkan tangan di atas kepala dengan tenang dan langsung diamankan di tempat.
Yukie Murakami, 66, dan Yasuko Takeuchi, 70, yang tinggal di dekat tempat kejadian dan ditusuk dengan pisau, dan Asisten Inspektur Yoshiki Tamai, 46, dari Kantor Polisi Nakano dan Takuo Ikeuchi, drtdsm 61 tahun yang ditembak dengan apa yang tampak seperti senapan berburu. Empat tewas, dua diantaranya karena ditembak.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.