Korea Utara Siap Luncurkan Satelit Pengintai Militer Pertama Juni Ini
Korea Utara dikabarkan sedang bersiap meluncurkan satelit pengintai militer pertamanya pada Juni mendatang.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Korea Utara dikabarkan sedang bersiap meluncurkan satelit pengintai militer pertamanya pada Juni mendatang.
Menurut kantor berita pemerintah KCNA, satelit tersebut nantinya akan digunakan untuk memantau langsung aktivitas militer Amerika Serikat (AS).
Pyongyang sebelumnya juga telah mengecam latihan militer bersama yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan.
"Kami akan secara komprehensif mempertimbangkan ancaman saat ini dan masa depan serta mempraktekkan kegiatan yang lebih menyeluruh untuk memperkuat pencegahan perang,” kata Ri Pyong Chol, wakil ketua Komisi Militer Pusat dari Partai Buruh Korea Utara.
Sementara itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampaknya juga telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran satelit pengintai militer tersebut.
Jepang langsung siaga
Korea Utara telah memberi tahu Jepang tentang rencana peluncuran satelit pengintai militer pertamanya, sehingga membuat Jepang bersiap menempatkan pertahanan rudal balistiknya dalam keadaan siaga.
Di samping itu, Jepang juga akan menembak jatuh setiap proyektil yang mengancam wilayahnya.
"Peluncuran satelit (Korea Utara) menggabungkan teknologi yang hampir identik dan kompatibel dengan yang digunakan untuk rudal balistik, dan terlepas dari peruntukan yang digunakan oleh Korea Utara, kami percaya bahwa yang direncanakan kali ini juga menggunakan teknologi rudal balistik," kata Hirokazu Matsuno, kepala sekretaris kabinet Jepang dalam sebuah pernyataan, Selasa (30/5/2023).
Baca juga: Diduga Ikut Danai Program Nuklir, AS dan Korsel Jatuhkan Sanksi Baru ke Pekerja IT Korut
Seorang analis mengatakan peluncuran satelit itu akan semakin meningkatkan kemampuan pengawasan Korea Utara dan memungkinkannya untuk menyerang sasaran dengan lebih akurat jika terjadi perang.