Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Sebut Serangan Bendungan Kakhovka Sebagai Tindakan Biadab

Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya merespons penghancuran Bendungan Kakhovka di wilayah Kherson.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Putin Sebut Serangan Bendungan Kakhovka Sebagai Tindakan Biadab
AFP/ALEKSEY FILIPPOV
Pasukan keamanan Ukraina mengangkut penduduk setempat dengan perahu selama evakuasi dari daerah banjir di Kherson pada 7 Juni 2023, menyusul penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Lebih dari 2.700 orang telah dievakuasi di kedua sisi Sungai Dnipro dari banjir yang disebabkan oleh penghancuran bendungan Kakhovka yang diduduki Rusia di Ukraina, kata para pejabat pada 7 Juni 2023. (Photo by ALEKSEY FILIPPOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya merespons penghancuran Bendungan Kakhovka di wilayah Kherson.

Ia menuduh Ukraina dan pendukung Baratnya 'berjudi' di jalur eskalasi yang berbahaya.

Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (8/6/2023), berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sambungan telepon pada Rabu kemarin, Putin mengutip 'tindakan biadab penghancuran Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kakhovka di wilayah Kherson'.

Menurut dia hal itu telah menyebabkan 'bencana ekologis dan kemanusiaan yang besar' di wilayahnya.

"Ukraina melakukan kejahatan perang dan secara terbuka menggunakan metode teroris, termasuk di tanah Rusia. Semua ini dibantu dan didukung oleh kekuatan Barat," kata Putin.

Baca juga: Zelenskyy Tuduh Rusia Berencana Ledakkan Bendungan Kakhovka di Ukraina Selatan Untuk Picu Banjir

Pada Selasa lalu, perwakilan tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Vassily Nebenzia menuduh 'rezim Ukraina' melakukan 'plot teroris'.

Ia melihat indikasi aksi sabotase itu telah direncanakan jauh-jauh hari.

Berita Rekomendasi

Menurut diplomat itu, Ukraina mengambil langkah drastis dengan membebaskan pasukannya untuk serangan balasan di tempat lain.

"Serta membalas dendam pada Krimea atas pilihan mereka yang mendukung Rusia dan membiarkan penduduk Krimea hidup tanpa air," tegas Nebenzia.

Nebenzia menolak versi Ukraina yang menuding pasukan Rusia meledakkan bendungan.

Ia menyebut tudingan itu sebagai 'kampanye disinformasi yang terkoordinasi dengan baik'.

Pada Selasa lalu pula, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov berpendapat bahwa bendungan telah dihancurkan sebagai akibat dari sabotase yang disengaja oleh pihak Ukraina.

Ia mengklaim bahwa kepemimpinan di Ukraina telah menargetkan pembangkit listrik sebagai pembalasan.

Karena menurutnya, selama ini upaya serangan balasan Ukraina selalu gagal.

Bendungan Kakhovka jebol sebagian pada Selasa pagi waktu setempat, menyebabkan banjir di beberapa kota dan desa di sepanjang Sungai Dnipro.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas