Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ledakan Populasi Tikus di Kota Paris, Warga Diminta Hidup Berdampingan dalam Harmoni

Wali kota Paris meminta warganya untuk hidup berdampingan dengan tikus setelah upaya telah gagal untuk memberantas hewan pengerat tersebut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ledakan Populasi Tikus di Kota Paris, Warga Diminta Hidup Berdampingan dalam Harmoni
PHILIPPE LOPEZ / AFP
Seekor tikus berdiri di belakang gerbang di alun-alun menara Saint Jacques dekat rue de Rivoli, di Paris pada 15 Desember 2016. Wali kota Paris meminta warganya untuk hidup berdampingan dengan tikus setelah upaya telah gagal untuk memberantas hewan pengerat tersebut. 

TRIBUNNWS.COM - Setelah bertahun-tahun mencoba memberantas populasi tikus di Kota Paris, Wali Kota Anne Hidalgo akhirnya menyerah dan mengubah taktik.

Wali Kota Paris Anne Hidalgo memberi tahu penduduk bahwa sudah waktunya bagi mereka untuk tinggal berdampingan dengan hewan pengerat tersebut.

Dilansir The Telegraph, kantor Wali Kota Paris telah mengumumkan pembentukan komite khusus yang bertugas mempelajari bagaimana 2 juta penduduk Kota Paris dapat hidup dalam harmoni bersama 6 juta ekor tikus.

“Dengan panduan dari wali kota, kami telah memutuskan untuk membentuk sebuah komite untuk menyelidiki masalah kohabitasi,” ujar Anne Souyris, wakil wali kota untuk kesehatan masyarakat, selama pertemuan Dewan Paris.

Menurut Souyris, yang merupakan anggota Partai Ekologi Prancis, komite tersebut akan ditugaskan untuk menghasilkan solusi yang akan "seefektif mungkin" untuk warga Paris.

Rencana itu diumumkan hampir enam tahun setelah Paris meluncurkan rencana senilai €1,5 juta (Rp 24,2 miliar) untuk mengekang populasi tikus kota.

Baca juga: Sempat Dikira dari Bangkai Tikus, Ternyata Bau Tak Sedap Itu Berasal dari Mayat Manusia

Kritik terhadap pendekatan baru itu menuduh pemerintahan Hidalgo gagal menangani masalah ini dengan serius.

BERITA TERKAIT

“Paris layak mendapatkan yang lebih baik,” kata Geoffroy Boulard, wali kota arondisemen ke-17 kota itu.

Boulard telah lama menjadi pengkritik vokal terhadap proliferasi tikus kota.

Ia menyebut Paris kurang meluncurkan dana untuk proyek ini, karena membandingkan dana € 1,5 juta (Rp 24,2 miliar) dengan dana $ 32 juta (Rp 478 miliar) di New York.

Namun, kelompok hak hewan memuji pengumuman tersebut.

Mereka menyebut langkah tersebut merupakan hasil dari lobi pejabat kota selama lebih dari dua tahun.

Foto yang diambil pada 10 Januari 2023 ini menunjukkan tikus berkeliaran di sekitar sampah yang terkumpul di perusahaan pengelolaan limbah Syctom di Paris.
Foto yang diambil pada 10 Januari 2023 ini menunjukkan tikus berkeliaran di sekitar sampah yang terkumpul di perusahaan pengelolaan limbah Syctom di Paris. (Thomas SAMSON / AFP)

Baca juga: Unggahan Meme Puan Maharani Berbadan Tikus Viral, Ketua BEM UI Melki Sedek Ngaku Dapat Ancaman

Amandine Sanvisens, salah satu pendiri kelompok aktivis Paris Animaux Zoopolis, berpendapat bahwa menghabiskan jutaan euro untuk melawan tikus kota adalah tindakan yang "kejam" dan "tidak efektif" .

Ia menyinggung penggunaan antikoagulan, salah satu metode yang paling umum untuk membunuh tikus yang menyebabkan pendarahan internal dan kematian yang lambat dan menyakitkan.

“Tikus juga menjadi lebih kebal terhadap antikoagulan dari waktu ke waktu, sehingga tidak berhasil,” katanya.

Beberapa metode "kohabitasi" yang diusulkan Sanvisens termasuk berinvestasi dalam 100 tong sampah yang tertutup rapat di seluruh kota untuk membatasi akses tikus ke sisa makanan.

Penggunaan kontrasepsi oral tikus yang disebut ContraPest juga dianjurkan.

Obat itu sudah digunakan di Amerika Serikat, yang mampu mengurangi kesuburan hewan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas