Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Puisi Esai Akan Dibangun di Malaysia: Pusat Pelatihan, Penelitian & Tempat Pertunjukan Sastra

Penyelenggaraan Festival Puisi Esai Antarbangsa ke-2 yang berlangsung di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, berjalan sukses.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Rumah Puisi Esai Akan Dibangun di Malaysia: Pusat Pelatihan, Penelitian & Tempat Pertunjukan Sastra
Istimewa
Penggagas Puisi Esai, Denny JA. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelenggaraan Festival Puisi Esai Antarbangsa ke-2 yang berlangsung di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, berjalan sukses dan menghasilkan beberapa kesimpulan.

Festival Puisi Esai Antarbangsa diharapkan mampu mendatangkan wisatawan asing bagi Kota Kinabalu, sehingga memberikan kontribusi terhadap kemajuan bagi negeri Sabah. 

Karena itu, Pemerintah Sabah mendukung gagasan agar Kota Kinabalu memiliki pusat kegiatan puisi esai dunia yang diberi nama 'Rumah Puisi Esai'.

Timbalan Ketua Menteri 1 merangkap Menteri Pertanian Perikanan dan Industri Makanan Sabah, Datuk Seri Panglima Dr. Jeffrey G Kitingan, mengatakan akan memasukkan Festival Puisi Esai Antarbangsa dalam kalender tahunan. 

Pernyataan ini memastikan bahwa Festival Puisi Esai Antarbangsa akan berlangsung setiap tahun di Sabah.

Menurut Jeffry, program Festival Puisi Esai Antarabangsa itu amat bermakna dan bersejarah karena baru pertama kali diselenggarakan di dunia. 

Berita Rekomendasi

“Malah tidak pernah digelar di negara kelahirannya sendiri, Indonesia,” kata Jeffry dalam keterangannya, Senin (26/6/2023).

Jeffry menyatakan dukungan gagasan pengadaan Rumah Puisi Esai di Kota Kinabalu. 

Rumah Puisi Esai ini menjadi penting karena Kota Kinabalu disebut-sebut akan menjadi ibu kota puisi esai dunia. 

Menurutnya, Rumah Puisi Esai akan menjadi tempat pengembangan puisi esai di masa depan. Di sana, nantinya akan digelar pelatihan penulisan, penelitian, dan tempat pertunjukan sastra pada umumnya.

“Rumah Puisi Esai tersebut kelak akan menempati gedung besar di tengah kota yang sebelumnya dipakai untuk kantor sebuah institusi milik negara di Kinabalu,” ujarnya.

Sementara, Presiden Badan Bahasa dan Sastera Sabah (BAHASA) Datuk Jasni Matlani menyatakan, Festival Puisi Esai Antarabangsa akan digelar setiap tahun di Kota Kinabalu. 

Datuk Jasni juga mengucapkan terima kasih kepada Penggagas Puisi Esai, Denny JA yang melahirkan cara bertutur baru dalam puisi.

Presiden Komunitas Puisi Esai ASEAN ini juga mengajak semua pihak di Sabah memberikan perhatian dan bantuan kepada penyelenggaraan Festival Puisi Esai Antarbangsa di tahun-tahun mendatang.

“Insya Allah selagi masih bisa berusaha, ada tenaga dan kesehatan, kami akan terus melaksanakan program ini untuk anak-anak kita,” kata Datuk Jasni.

Festival Puisi Esai Antarabangsa ke-2 yang digelar di Kota Kinabalu, Sabah, ini diselenggarakan secara unik. 

Hari pertama digelar di sebuah sekolah setingkat SMA yang dihadiri oleh hampir semua siswa dan guru bersama para penyair, tokoh sastra, serta pengamat dari Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Thailand.

Baca juga: Denny JA: Penyair Sebagai Pemimpin Spiritual Sebuah Bangsa

Pada malam hari, panitia juga menggelar acara pembacaan puisi esai di tengah pasar, dataran terbuka Kota Kinabalu dan berhasil menarik perhatian warga sekitarnya. 

Sementara, acara utama berupa kolokium tentang puisi esai digelar sehari penuh di Hotel Platinum, Putatan, Sabah. 

Acara utama itu dilakukan dengan menggelar 25 kertas kerja dan pemaparan oleh tokoh, sastrawan, penyair, dan pengamat, termasuk dari Indonesia, yaitu Imam Qolyubi, Yundini, Fatin Hamama R, Syam, Agus R Sarjono, Jamal D Rachman, Nia Samsihono, Fanny J Poyk, dan Jonminofri Nazir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas