Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-501: Tentara Bayaran Wagner Bersiap Pindah ke Belarus
Tentara bayaran dari kelompok Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin sedang bersiap untuk pindah ke Belarus
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Tentara bayaran dari kelompok Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin sedang bersiap untuk pindah ke Belarus.
Hal ini berdasarkan ketentuan kesepakatan yang meredakan pemberontakan mereka terhadap kepemimpinan militer Rusia, kata seorang komandan senior kelompok itu.
Sejak pemberontakan bulan Juni, ketika para pejuang Wagner secara singkat merebut kota Rusia selatan dan berbaris menuju Moskow, keberadaan Prigozhin dan tentara bayarannya tidak jelas.
Selengkapnya, simak rangkuman update perang Rusia vs Ukraina hari ke-501 berikut yang dikutip dari The Guardian.
Biden hadiri KTT NATO di Lituania
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berangkat ke Eropa pada Minggu (9/7/2023).
Di sana Biden akan menghadiri KTT NATO di Vilnius, Lituania.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-500: AS Kecewa dengan Hasil Serangan Balasan, Rusia Lebih Unggul
Orang nomor satu di Amerika itu dijadwalkan berpartisipasi dalam pertemuan dengan para pemimpin, yang akan membahas perang di Ukraina dan merevisi rencana untuk menghadapi agresi Rusia.
Biden kemudian akan menuju Helsinki pada Kamis (13/7/2023), di mana dia akan merayakan perluasan NATO dengan Finlandia sebagai anggota terbaru.
PM Inggris tegas tolak penggunaan munisi tandan
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, telah menegaskan kembali bahwa Inggris menandatangani konvensi yang melarang munisi tandan.
Seruan tersebut dilontarkan Sunak setelah AS setuju untuk memasok senjata kontroversial tersebut ke Ukraina.
“Kami akan terus melakukan bagian kami untuk mendukung Ukraina melawan invasi ilegal dan tidak beralasan Rusia, tetapi kami melakukannya dengan menyediakan tank tempur berat dan, yang terbaru, senjata jarak jauh,” kata Sunak.
Serangan di Lyman Ukraina
Delapan orang tewas dan 13 lainnya cedera pada Sabtu (8/7/2023) di Lyman di Ukraina timur setelah kota itu diserang roket Rusia, kata kementerian dalam negeri Ukraina.
"Sejauh ini kami tahu sekitar delapan orang tewas... Jumlah korban luka meningkat menjadi 13 orang," kata kementerian itu di media sosial.
Aksi mogok terjadi sekitar pukul 10.00 waktu setempat di dua persimpangan yang ramai dengan pejalan kaki.
Sebuah bangunan tempat tinggal, paviliun percetakan dan tiga mobil dibakar dalam serangan itu, kata kementerian itu.
Wagner siap pindah ke Belarus
Tentara bayaran dari kelompok Wagner yang dipimpin Yevgeny Prigozhin sedang bersiap untuk pindah ke Belarus.
Hal ini berdasarkan ketentuan kesepakatan yang meredakan pemberontakan mereka terhadap kepemimpinan militer Rusia, kata seorang komandan senior kelompok itu.
Sejak pemberontakan bulan Juni, ketika para pejuang Wagner secara singkat merebut kota Rusia selatan dan berbaris menuju Moskow, keberadaan Prigozhin dan tentara bayarannya tidak jelas.
Polandia pindahkan 200 unit peralatan tempur
Polandia mulai memindahkan lebih dari 1.000 tentara dan hampir 200 unit peralatan ke timur negara itu pada hari Sabtu (8/7/2023).
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-499: AS Siap Pasok Munisi Tandan ke Ukraina
Nasib keanggotaan NATO Ukraina yang dilanda perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mendapatkan dukungan penting Turki untuk memasukkan Ukraina ke aliansi militer NATO.
“Tidak ada keraguan bahwa Ukraina pantas menjadi anggota NATO,” kata Erdogan, selama pertemuan dengan Zelensky di Istanbul.
Zelensky kunjungi Pulau Ular
Presiden Ukraina telah mengunjungi Pulau Ular.
Sebagai mana diketahui, pulau tersebut telah menjadi lokasi penitng di awal perang.
Dalam klip tak bertanggal yang dirilis pada Sabtu, Volodymyr Zelenskiy terlihat tiba dengan perahu dan meletakkan bunga untuk menghormati mereka yang membela pulau itu.
Situasi di PLTN Zaporizhzhia
Kepala pengawas nuklir PBB telah selesai memeriksa beberapa area pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
Sebelumnya, Ukraina mengklaim bahwa "benda eksternal yang mirip dengan alat peledak" telah ditempatkan di atas atap di lokasi tersebut.
Pejabat PBB mengatakan mereka "tidak melihat indikasi bahan peledak atau ranjau" saat mengunjungi kolam pendingin dan area lain, tetapi belum mengunjungi atap fasilitas tersebut.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.