Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu di China Cari Anaknya yang Dipisahkan darinya selama 40 Tahun, Ingin Beri Warisan Rp 2 Miliar

Terpisah dari putrinya selama 40 tahun, ibu di China bertekad mencari putrinya untuk diberikan warisan 2 miliar rupiah peninggalan suaminya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Ibu di China Cari Anaknya yang Dipisahkan darinya selama 40 Tahun, Ingin Beri Warisan Rp 2 Miliar
Baidu
Wang Yunjuan mencari putrinya. Terpisah dari putrinya selama 40 tahun, ibu di China bertekad mencari putrinya untuk diberikan warisan 2 miliar rupiah peninggalan suaminya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita berusia 64 tahun di China sedang mencari putrinya yang dipisahkan darinya selama 40 tahun lamanya.

Ia ingin memberikan warisan peninggalan suaminya sebesar 1 juta yuan atau sekitar 2 miliar rupiah kepada putrinya itu.

Upaya pencariannya disiarkan di televisi di China.

Mengutip scmp.com, Wang Yunjuan dari Hangzhou di provinsi Zhejiang, berbagi kisah perpisahannya dengan putrinya dalam program Xiao Qiang Re Xian pada 30 Juni lalu.

Pada tahun 1981 ketika Wang yang berusia 21 tahun sedang mengandung putrinya, suaminya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena penyerangan.

Sang suami bertemu sebentar dengan putri mereka hanya sekali di penjara setelah dia lahir pada 12 Mei 1982.

Baca juga: Pantang Menyerah, Ayah di China Cari Putranya yang Diculik selama 22 Tahun

Wang mengatakan bahwa karena "situasinya yang buruk", sekelompok tetua dari keluarga suaminya datang di tahun 1983 ketika dia jauh dari rumah.

BERITA TERKAIT

Mereka membawa putrinya ke Beijing, dan memberikannya ke keluarga lain untuk diadopsi.

Wang belum melihat putrinya lagi sejak itu.

Rasa sakit karena perpisahan sangat membebani Wang setelah itu.

Pada tahun 1998, ketika suaminya dibebaskan dari penjara dengan pengurangan hukuman, mereka memutuskan untuk tidak memiliki anak lagi dan ingin mencari putri mereka bersama.

“Suami saya memberi tahu saya bahwa kami harus menemukan putri kami dan menabung untuknya,” kata Wang.

“Namun, saudara perempuannya mengatakan kepadanya bahwa anak itu hidup dengan baik dan tidak pergi mencarinya."

Awalnya, pasangan tersebut memutuskan untuk tidak mengganggu kehidupan baru putri mereka.

Namun seiring bertambahnya usia, kerinduan mereka akan putri mereka semakin meningkat.

Wang belum melihat putrinya sejak 1983 tak lama setelah dia lahir.
Wang belum melihat putrinya sejak 1983 tak lama setelah dia lahir. (Baidu)

Baca juga: Pria di China Mencoba Kabur setelah Tipu 8 Wanita demi Uang, Tertangkap karena Terjebak di Jendela

Wang mengatakan kepada Tide News:

"Di sela-sela itu, saya tidak tahan dan bahkan meminta seorang teman di Beijing untuk bertanya, dan diberi tahu bahwa putri saya bahkan tidak tahu dia diadopsi."

Pasangan itu merasa ragu untuk menemukannya.

Mereka merasa bersalah atas ketidakhadiran mereka selama lebih dari 40 tahun dan khawatir catatan kriminal sang suami dapat memengaruhi masa depan putri mereka.

Namun, ketika mereka akhirnya merasa siap pada tahun 2021 dan akan mencari putri mereka, suaminya meninggal karena serangan jantung pada tahun 2022 di usia 69 tahun.

Sejak kematian suaminya, Wang bertekad untuk menemukan putrinya dan memenuhi wasiat suaminya untuk memberikan tabungan hidup mereka senilai lebih dari 1 juta yuan.

“Suami saya sangat hemat, dan kami berhasil menghemat lebih dari satu juta yuan,” kata Wang kepada Tide News.

"Uang tidak dapat mengkompensasi kehilangannya, tetapi itu mewakili niat tulus kami dan merupakan keinginan terakhir ayahnya."

Petunjuk Wang hanya nama lahir putrinya yakni Jiang Ling dan tanda lahir merah di lengan kirinya.

Petunjuk lainnya adalah dari tahun 1991, ketika Wang diberi tahu bahwa putrinya tinggal dengan keluarga yang baik di distrik Haidian di Beijing.

Wang juga telah memberikan DNA-nya ke Biro Keamanan Umum Hangzhou.

Wang meminta bantuan polisi setempat untuk menemukan putrinya
Wang meminta bantuan polisi setempat untuk menemukan putrinya (Baidu)

Baca juga: Viral di China Bocah Lompat dari Lantai 5 karena Dipukuli Ibunya, UU Perlindungan Anak Jadi Sorotan

Ia berharap kemajuan teknologi dalam database pencarian orang hilang dapat membantu menyatukan kembali keluarganya.

Setelah ceritanya disiarkan dan menjadi trending online di China daratan, banyak orang menyatakan dukungan mereka untuk pencarian putri Wang.

Satu orang berkata: “Saya sepenuhnya memahami perasaan ibu itu."

"Suaminya dipenjara ketika dia berusia 21 tahun, dan dia melahirkan anak sendirian pada usia 22 tahun."

"Dalam keadaan seperti itu, itu di luar kendalinya ketika keluarga mengambil anaknya.”

“Tidak ada yang lebih menyentuh daripada cinta orang tua," kata orang lain.

"Saya harap dia segera menemukan putrinya."

Orang ketiga mempertanyakan legalitas adopsi putri mereka:

“Yang disebut sebagai tetua keluarga suami bukanlah wali yang sah."

"Mereka tidak memiliki hak untuk menitipkan anak tersebut kepada orang lain."

"Jika mereka menerima manfaat dalam prosesnya, itu bisa menjadi perdagangan manusia.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas