Terduga Mata-mata Rusia Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan New York
Diduga mata-mata Rusia mengaku tidak bersalah atas beberapa tuduhan yang dilayangkan pengadilan Brooklyn, New York, AS, pada Jumat (14/72023).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Perwira intelijen Rusia yang diduga seorang mata-mata mengaku tidak bersalah atas beberapa tuduhan di Pengadilan Brooklyn, New York, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (14/72023).
Dilansir Al Jazeera, warga negara Rusia yang bernama Vadim Konoshchenok itu mengajukan pembelaan pada sidang di pengadilan.
Vadim Konoshchenok diekstradisi dari Estonia ke Amerika pada Kamis (13/7/2023).
Vadim Konoshchenok menyataan tidak bersalah atas tuduhan melanggar sanksi, kontrol ekspor AS, dan pencucian uang karena menyelundupkan barang elektronik dan amunisi dari AS ke Rusia untuk membantu perang Rusia melawan Ukraina.
Majelis Hakim AS, Ramon Reyes memerintahkan Vadim Konoshchenok ditahan sambil menunggu persidangan setelah jaksa penuntut menyebutnya berisiko melarikan diri.
Sementara itu, Sabrina Shroff, pengacara Vadim Konoshchenok yang berbasis di AS, menolak berkomentar.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-455: Moskow Perpanjang Penahanan Evan Gershkovich
Termasuk Kedutaan Rusia di Washington juga tidak menanggapi permintaan komentar.
Vadim Konoshchenok (48) ditahan oleh otoritas Estonia pada Oktober 2022.
Saat itu, pria tersebut dilaporkan mencoba menyeberang ke Rusia dengan membawa 35 jenis semikonduktor dan komponen elektronik, beberapa di antaranya diatur oleh kontrol ekspor AS.
Dia juga dituduh menyelundupkan amunisi buatan AS yang biasa digunakan untuk senapan sniper, menurut dakwaan yang diajukan terhadapnya.
"Vadim Konoshchenok juga telah berulang kali dihentikan oleh pejabat perbatasan Estonia yang mencoba menyelundupkan ratusan ribu peluru buatan Amerika dan yang dikendalikan ekspor ke Rusia," kata Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Timur New York dalam sebuah pernyataan.
Konoshchenok diduga sebagai tokoh sentral dalam jaringan penyelundupan yang beroperasi di bawah arahan dinas intelijen Rusia.
Dia menghadapi ancaman hukuman 30 tahun penjara karena konspirasi, pelanggaran kontrol ekspor, penyelundupan dan pencucian uang.
Baca juga: Departemen Luar Negeri AS Menyatakan Jurnalis Evan Gershkovich Ditahan secara Tidak Sah oleh Rusia
Pertukaran tahanan
Ekstradisi Vadim Konoshchenok ke AS terjadi saat Washington berupaya menegosiasikan warga AS yang ditahan oleh Moskow.
Mereka termasuk Paul Whelan, seorang pejabat keamanan perusahaan yang dihukum di pengadilan spionase Rusia, dan reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich, yang menghadapi tuduhan spionase.
AS menyangkal terlibat dalam mata-mata, tetapi telah bernegosiasi untuk melihat apakah mereka dapat ditukar dengan tahanan Rusia.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)