Facekinis Kembali Ngetrend di Cina saat Suhu Panas Melonjak
Di Beijing yang terik, "facekinis" kembali ngetrend di pusat kota saat suhu panas melonjak dan memecahkan rekor, menukil CNA, Kamis (20/7/2023).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Di Beijing yang terik, "facekinis" kembali ngetrend di pusat kota saat suhu panas melonjak dan memecahkan rekor, menukil CNA, Kamis (20/7/2023).
Suhu merkuri naik di atas 35 derajat Celcius dan melonjak setinggi 80 derajat Celcius di beberapa bagian negara.
Penduduk dan pengunjung membawa kipas portabel dan menutupi diri mereka untuk menghindari kulit menjadi cokelat.
Beberapa topi bahkan memiliki kipas bawaan.
Facekinis, atau masker wajah penuh dengan lubang untuk mata dan hidung pemakainya, lengan baju untuk menutupi lengan, serta topi bertepi lebar dan jaket ringan yang terbuat dari kain tahan UV telah menjadi sangat populer.
"Dibandingkan sebelum pandemi, dua atau tiga tahun lalu, tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Volume penjualan pasti naik banyak tahun ini," kata seorang penjual yang bermarga Wang di sebuah toko yang menjual topi.
Baca juga: Penumpang Pingsan karena Kepanasan saat Menunggu Pesawat Terbang, Suhu Las Vegas Capai 46 Derajat
Banyak konsumen wanita di Asia Timur menyukai kulit cerah, dan produk pelindung sinar matahari juga populer di negara tetangga seperti Korea Selatan.
"Kekhawatiran utama saya adalah potensi penyakit kulit, atau munculnya bintik matahari," kata siswa berusia 17 tahun Li Xuyan yang bersama ibunya mengenakan masker yang menutupi sebagian besar wajahnya ketika mereka mengunjungi kawasan wisata di Beijing.