Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Hal yang Dikatakan Putin dan Lukashenko di Pertemuan Pertama Mereka setelah Pemberontakan Wagner

Putin dan Lukashenko bertemu untuk pertama kalinya semenjak pemberontakan Wagner, ini 5 pernyataan yang dilontarkan keduanya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in 5 Hal yang Dikatakan Putin dan Lukashenko di Pertemuan Pertama Mereka setelah Pemberontakan Wagner
ALEXANDR DEMYANCHUK / SPUTNIK / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (kiri) berfoto di Istana Constantine (Konstantinovsky) di Strelna, di luar Saint Petersburg, pada 23 Juli 2023. Putin dan Lukashenko bertemu untuk pertama kalinya semenjak pemberontakan Wagner, ini 5 pernyataan yang dilontarkan keduanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dan sekutu terdekatnya dari Belarusia Alexander Lukashenko bertemu pada hari Minggu (23/7/2023) untuk pertama kalinya sejak Lukashenko membantu mengakhiri pemberontakan oleh Wagner.

Mengutip Kyiv Post, berikut 5 pernyataan yang dilontarkan baik Putin maupun Lukashenko.

1. Wagner "bad mood"

Lukashenko memberi tahu Putin bahwa dia mengendalikan pejuang Wagner yang baru tiba di Belarusia, tetapi mereka sangat ingin menyerang Polandia.

"Mereka meminta untuk pergi ke Barat, minta izin saya... untuk melakukan perjalanan ke Warsawa, ke Rzeszow," kata Lukashenko kepada Putin, yang dijawab dengan senyuman.

“Tapi tentu saja, saya menempatkan mereka di Belarus tengah, seperti yang kita sepakati.”

Baca juga: Tenda Tentara Wagner Mulai Didirikan di Belarus, Wanita dan Gadis Muda Dilaporkan Pergi Ketakutan

Ia menambahkan: "Mereka dalam suasana hati yang buruk."

BERITA REKOMENDASI

Awal pekan ini, kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin terlihat tengah menyambut para pejuangnya di Belarusia setelah pemberontakan singkat melawan Kremlin.

Jumlah pastinya tidak diketahui tetapi setidaknya sembilan konvoi tentara dan material telah dilaporkan tiba di Belarusia.

Sementara itu, Polandia mengatakan akan memindahkan tentaranya ke perbatasan dengan Belarusia.

2. Polandia menginginkan Ukraina barat

Baik Putin maupun Lukashenko sering menuduh bahwa Polandia memiliki ambisi teritorial di Ukraina dan ingin mengambil bagian barat negara itu untuk mereka sendiri.

Meskipun sama sekali tidak memiliki dasar dalam kenyataan, Putin mengulangi teori konspirasinya, menuduh Polandia mencoba "merobek bagian barat" Ukraina.

Ia bahkan menawarkan untuk mempertahankan Ukraina barat dari potensi invasi, dengan mengatakan: “Pemisahan Ukraina barat, fragmentasi Ukraina dan pengalihan tanah ke Polandia tidak dapat diterima."

“Dan jika penduduk Ukraina barat membutuhkan ini, kami tentu saja akan mendukung mereka," ujar Putin.

Lukashenko juga mengatakan ada rencana untuk mengakui Ukraina barat menjadi bagian NATO sebagai rencana barat untuk mencaplok bagian Ukraina.

"Orang Amerika mendukungnya," katanya tanpa bukti.

(FILES) Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Kremlin sebelum parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2023. Kepala pasukan tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, akan meninggalkan Rusia dan menang. Dia tidak menghadapi dakwaan setelah membatalkan gerak maju pasukannya pada 24 Juni 2023, kata Moskow, meredakan krisis keamanan paling serius Rusia dalam beberapa dekade. Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan dia telah merundingkan gencatan senjata dengan Prigozhin, mendapat terima kasih dari Moskow.
(FILES) Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Kremlin sebelum parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2023. (Vladimir Smirnov / SPUTNIK / AFP)

Baca juga: Vladimir Putin Sambut Presiden Belarusia, Sebut Serangan Balik Ukraina Gagal

3. Serangan balik Ukraina gagal

Putin juga mengatakan serangan balasan Ukraina untuk memukul mundur pasukan Rusia dari Ukraina telah "gagal".

“Tidak ada serangan balasan,” kata Lukashenko, menurut kantor berita TASS sebelum disela oleh Putin: “Ada, tetapi gagal.”

Kyiv memang mengakui serangan balasan berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.

Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan awal pekan ini:

"Tidak diragukan lagi, operasi ini akan sangat sulit, lama dan akan memakan banyak waktu."

Ada beberapa perkembangan positif baru-baru ini, komandan Angkatan Darat Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada hari Kamis: "Semua persyaratan yang diperlukan Ukraina untuk merebut kembali Bakhmut sudah ada."

4. Rakyat lebih penting dari pada karantina

Sebelumnya, terutama selama masa pandemi, Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan dengan para pejabat dari dalam maupun luar negeri dengan menggunakan meja panjang.

Hal itu dimaksudkan untuk menjaga Putin dari infeksi virus.

Kini, Putin berbaur dengan rakyat bersama Lukashenko.

Ketika ditanya tentang peraturan karantina selama masa pandemi, Putin menjawab, "Orang-orang lebih penting dari pada karantina."

5. Keamanan di wilayah kami

Sebagai tanda pentingnya pertemuannya dengan Lukashenko, Putin mengatakan dia telah mengubah beberapa rencana sehingga pembicaraan dengan Lukashenko dapat berlangsung selama dua hari.

Putin juga mengatakan mereka membahas "keamanan di wilayah kami" meskipun masalah keamanan utama adalah invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas