Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia dan India Berlomba ke Bulan, Siapa Sampai Duluan? Mau Cari Bahan Nuklir?

Berikut detail perbandingan misi pendaratan di bulan yang dilakukan Rusia dan India, benarkah mereka mencari uranium?

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Rusia dan India Berlomba ke Bulan, Siapa Sampai Duluan? Mau Cari Bahan Nuklir?
tangkap layar Hindustantimes
BERLOMBA KE BULAN - Kolase dua kendaraan ruang angkasa Rusia dan India yang melaksanakan misi pendaratan di bulan. Chandrayaan-3 ISRO milik India lepas landas ke Bulan pada 14 Juli. Sedangkan Luna 25 milik Roscosmos Rusia dijadwalkan diluncurkan pada hari Jumat. 

Rusia dan India Berlomba ke Bulan, Siapa Sampai Duluan? Mau Cari Bahan Nuklir?

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah invasi mereka ke Ukraina, Rusia meluncurkan misi pendaratan ke bulan pada Agustus 2023 ini.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos dilaporkan akan meluncurkan Luna 25 dengan misi mendarat di kutub selatan bulan.

Misi ini menyusul langkah India yang sudah duluan meluncurkan misi Chandrayaan-3 yang juga mengirim misi ke kutub yang menjadi sisi gelap dari bulan.

Dijadwalkan, Roscosmos, siap meluncurkan Luna 25 untuk kutub selatan bulan pada Jumat dini hari.

Langkah ini menandai kembalinya eksplorasi bulan oleh Rusia pasca-era Uni Soviet pada 1969 silam.

Berikut perbandingan misi pendaratan di bulan yang dilakukan Rusia dan India, benarkah mereka mencari uranium yang dikenal sebagai bahan pembuat nuklir?

Berita Rekomendasi

pesawat ruang angkasa Luna 25 Rusia cuma perlu sekitar lima hari untuk melakukan perjalanan ke bulan.

Siapa Duluan, Rusia atau India?

Luna 25 Rusia diluncurkan hanya berselang empat minggu setelah India meluncurkan pendarat bulannya, Chandrayaan-3.

Roket ke bulan milik India dijadwalkan mendarat di kutub selatan Bulan pada 23 Agustus.

Lalu siapa yang akan mencapai lebih cepat? Chandrayaan-3 India atau Luna 25 Rusia?

Roscosmos menyatakan, pesawat ruang angkasa Luna 25 cuma perlu sekitar lima hari untuk melakukan perjalanan ke bulan.

Luna 25 akan menghabiskan sekitar lima hingga tujuh hari di orbit bulan sebelum turun ke salah satu dari tiga lokasi pendaratan potensial di dekat kutub, merujuk pada laporan Reuters.

Penampakan Luna-25 yang akan diluncurkan Rusia dengan misi pendaratan di bulan.
Penampakan Luna-25 yang akan diluncurkan Rusia dengan misi pendaratan di bulan. (Roscosmos)

Timeline ini mengindikasikan kalau pesawat luar angkasa Rusia bisa mencapai permukaan bulan sekitar waktu yang sama atau bahkan sesaat sebelum roket luar angkasa India mendarat di bulan.

Meski potensial mendarat bersamaan, Roscosmos, meyakinkan kalau kedua misi ini tidak akan saling mengganggu satu sama lain.

Hal itu lantaran kedua pesawat luar angkasa memiliki area pendaratan yang terpisah.

"Badan Antariksa Rusia menyatakan, tidak ada bahaya jika mereka saling mengganggu atau bertabrakan. Ada cukup ruang untuk semua orang di bulan,” tulis Reuters.

Perbedaan Utama antara Misi Luna 25 dan Chandrayaan-3

Tujuan Ilmiah:

Menurut badan antariksa Amerika Serikat National Aeronautics and Space Administration (NASA), misi Luna 25 bertujuan untuk mempelajari komposisi regolith kutub bulan (bahan dan material permukaan) dan komponen plasma dan debu dari eksosfer kutub bulan, .

Adapun Chandrayaan-3 punya misi mendemonstrasikan pendaratan yang aman dan lembut di permukaan bulan.

"India juga menjajal mobilitas penjelajah, dan eksperimen ilmiah di tempat," kata Organisasi Riset Luar Angkasa India (ISRO).

Struktur Pendarat:

Pendarat Luna 25 memiliki landasan berkaki empat yang menampung roket pendaratan dan tangki propelan.

Kompartemen atas berisi panel surya, peralatan komunikasi, komputer onboard, dan instrumen ilmiah.

Sedangkan Chandrayaan-3 terdiri dari modul lander (LM), modul propulsi (PM), dan penjelajah.

Rover (penjelajah) dilengkapi dengan muatan ilmiah untuk analisis kimia permukaan bulan.

Muatan:

Luna 25 membawa delapan instrumen sains, termasuk spektrometer sinar gamma dan neutron, spektrometer inframerah, spektrometer massa, dan sistem pencitraan.

Pendarat Chandrayaan-3 membawa muatan seperti Eksperimen Termofisika Permukaan Chandra (ChaSTE) dan Probe Langmuir (LP), sedangkan penjelajah membawa instrumen seperti Spektrometer Sinar-X Partikel Alpha (APXS) dan Spektroskop Kerusakan Terinduksi Laser (LIBS).

Situs Pendaratan:

Lokasi pendaratan utama Luna 25 berada di dekat kutub selatan bulan, dengan lokasi cadangan yang terletak di barat daya kawah Manzini.

Lokasi pendaratan Chandrayaan-3 terletak pada koordinat bulan tertentu di wilayah selatan, dengan dimensi 4 km x 2,4 km.

Durasi misi:

Luna 25 dijadwalakn beroperasi di permukaan bulan, selama sekitar satu tahun untuk mempelajari regolith dan debu dan partikel eksosfer.

Sedangkan Chandrayaan-3 dijadwalkan hanya bekerja di permukaan bulan kira-kira satu hari bulan (sekitar 14 hari Bumi).

Kendaraan Peluncur:

Luna-25 akan diluncurkan menggunakan booster Soyuz-2 Fregat.

Kendaraan peluncur yang dipilih untuk Chandrayaan-3 adalah roket e Launch Vehicle Mark-III M4.

Mengapa kutub selatan Bulan menjadi target yang sangat berharga?

Pertanyaan ini terkait situasi Rusia dan India yang diketahui memiliki kemampuan untuk memproduksi nuklir.

Hanya, disebutka, misi pendaratan di bulan ini bagi kedua negara bukan untuk mencari uranium.

Kutub selatan Bulan disebutkan memiliki medan yang menantang untuk pendaratan.\

Meski begitu, pendaratan di kutub Bulan yang tampak gelap jika di lihat dari bumi ini adalah target yang sangat berharga.

Para ilmuwan yakin kutub selatan Bulan potensial mengandung es dalam jumlah besar.

Jika hipotesis soal es ini benar, maka itu juga akan  berguna untuk mengekstraksi bahan bakar, oksigen, dan bahkan air minum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas