Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Letnan Tentara Rusia Curhat Unit Tempur Cuma Tukang Gergaji, Moral Pasukan Ambruk dan Minta Pulang

Pasukan yang "babak belur" itu mengeluh dalam video dan curhat dikirim untuk berperang meskipun tidak dilatih dengan baik

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Letnan Tentara Rusia Curhat Unit Tempur Cuma Tukang Gergaji, Moral Pasukan Ambruk dan Minta Pulang
ANATOLII STEPANOV/AFP melalui Getty
Prajurit Ukraina beristirahat di kendaraan tempur infanteri mereka di wilayah Donetsk pada 3 Agustus. Dalam sebuah video baru, sekelompok tentara Rusia mengatakan moral mereka di bawah level dasar setelah mereka dipaksa ke garis pertempuran tanpa pelatihan. 

Letnan Tentara Rusia Curhat Unit Tempur Cuma Tukang Gergaji, Moral Pasukan Ambruk dan Minta Pulang

TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok kecil tentara Rusia di Ukraina baru-baru ini merilis sebuah video seruan di mana mereka menggambarkan moral mereka sangat rendah, "di bawah level lantai".

Para prajurit itu merekam pesan tersebut saat ditempatkan di wilayah Kherson.

Seruan mereka ditujukan langsung ke Komite Ibu Tentara Rusia, sebuah LSM yang dibentuk pada tahun 1989 dengan misi yang dinyatakan untuk mengungkap pelanggaran hak asasi manusia dalam militer Rusia .

Baca juga: Ledakan Hebat Disusul Kobaran Api Terjadi di Wilayah Rumah Dinas Presiden Vladimir Putin

Pada hari Jumat, WarTranslated, sebuah proyek media independen yang menerjemahkan materi tentang perang ke dalam bahasa Inggris, membagikan video tersebut dan diulas Newsweek.

"Pasukan yang "babak belur" itu mengeluh dalam video dan curhat dikirim untuk berperang meskipun tidak dilatih dengan baik," kata WarTranslated.

Laporan seputar penderitaan tentara Rusia belakangan sering muncul sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Berita Rekomendasi

Laporan semacam itu disebutkan cenderung meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Adapun WarTranslated sebelumnya juga telah mengunggah video tentang tentara Rusia yang menolak untuk mengikuti perintah untuk kembali ke garis depan.

Video terbaru seputar penderitaan tentara Rusia yang 'kena mental' pada Jumat (11/8/8/2023) itu dibuka dengan seorang pembicara yang mengidentifikasi dirinya sebagai komandan unit.

Dia menyebutkan namanya sebagai Letnan Konstantin Podobaev.

Dia mengatakan unitnya dimobilisasi dari berbagai kota di wilayah Moskow dan dikirim ke kota yang diduduki Rusia di Ukraina "tanpa melalui pelatihan militer apa pun."

Podobaev mengatakan unit pasukannya kebanyakan terdiri dari pekerja sipil yang selama 10 bulan berfokus pada pelatihan non-militer

Mereka hanya menggali, menggergaji, membangun, mengangkut, dan pekerjaan lain alih-alih menyiapkan diri bertempur.

"Tidak ada pelatihan medis atau pertempuran apa pun," tegasnya, menurut WarTranslated.

Meskipun demikian, Podobaev mengatakan unitnya dikirim ke "garis pertahanan pertama".

Dia mengatakan dia telah memberi tahu seorang mayor jenderal yang menyampaikan perintah penempatan bahwa mereka belum dilatih dan kekurangan peralatan yang diperlukan.

“Pada akhirnya, mereka mengirim kami tanpa pelatihan yang layak, tanpa dukungan udara, dukungan artileri (dan) tanpa alat berat,” Podobaev, menurut WarTranslated.

Prajurit Ukraina beristirahat di kendaraan tempur infanteri udara mereka di wilayah Donetsk pada 3 Agustus. Dalam sebuah video baru, sekelompok tentara Rusia mengatakan moral mereka
Prajurit Ukraina beristirahat di kendaraan tempur infanteri udara mereka di wilayah Donetsk pada 3 Agustus. Dalam sebuah video baru, sekelompok tentara Rusia mengatakan moral mereka "di bawah level dasar" setelah mereka dipaksa ke garis pertempuran tanpa pelatihan. (ANATOLII STEPANOV/AFP melalui Getty)

Dia menambahkan, lokasi mereka saat ini tidak memiliki logistik, transportasi, amunisi, obat-obatan, atau perbekalan yang memadai.

"Kami mengalami kerugian besar. Hampir 40 persen personel hilang," kata Podobaev.

"Moral pasukan sekarang di bawah level dasar."

Komandan kemudian memberi isyarat kepada enam pria yang berdiri di sekelilingnya.

"Ini semua orang yang tersisa dari peletonku," katanya.

Podobaev mengakhiri video tersebut dengan mengatakan, "Saya meminta bantuan Anda, agar kerabat, suami, putra (dan) saudara laki-laki Anda dapat pulang dengan selamat dan hidup. Dan orang-orang saya juga dapat pulang."
 

(oln/*TMT/NW)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas