Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Yevgeny Prigozhin, kepala pasukan tentara bayaran Wagner Group, dilaporkan tewas setelah pesawat pribadi Embraer-135 yang ditumpanginya bersama 6 personel tentara Wagner jatuh dan meledak pada Rabu (23/8/2023).

Kabar tewasnya Prigozhin disampaikan oleh otoritas penerbangan sipil Rusia, belum diketahui dengan pasti penyebab utama dari kecelakaan tersebut, namun pesawat pribadi yang disinyalir sebagai jet milik Bos Wagner jatuh di pemukiman Kuzhenkino, Moskow Utara saat melakukan perjalanan dari Moskow menuju Saint Petersburg.

Banyak pihak menduga bahwa kejadian ini didalangi oleh sejumlah pejabat tinggi Rusia, mengingat selama ini Presiden Putin dan Prigozhin pernah berseteru hingga memicu terjadinya kudeta dan perang saudara.

Spesifikasi Pesawat Jet Embraer-135

Pesawat Embraer 135-650 Legacy adalah jenis dari commuter-regional jet aircraft besutan pabrik pesawat terbang Embraer Brazilian Aerospace Company.

Baca juga: Jet Pribadi Bos Wagner Jatuh dan Meledak: Benarkah Prighozin Tewas? Apa yang Diketahui Sejauh Ini

Meluncur pada tahun 1997, pesawat ini memiliki jangkauan penerbangan hingga 3.14 km dan dapat mengangkut penumpang sebanyak 37 orang.

Namun tampaknya pesawat yang ditumpangi Bos Wagner merupakan kategori bisnis jet bermesin Rolls Royce dengan desain kabin interior khusus berkapasitas hanya untuk 13 tempat duduk.

Dengan bentuk bodi pesawat yang aerodinamis dan ukuran yang langsing serta digerakkan oleh dua jet engine turbo fans bersuara halus, Embraer-135 menjadi pesawat yang amat nyaman digunakan memiliki tingkat kebisingan yang sangat rendah bahkan membuat penumpang di dalam kabin nyaris tidak mendengar suara deru mesin.

Meski ukurannya kecil namun ERJ-135 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 955 km/jam. Sementara kecepatan jelajahnya mencapai 833 km/jam dan jangkauan batas serta layanan pesawat masing-masing adalah 3.200m dan 11.278m, mengutip dari situs Aerospace.

Embraer 135-650 Legacy termasuk pesawat terbang yang cukup laku di pasaran global, terutama di Amerika Serikat lantaran memiliki mesin super yakni dua mesin Rolls-Royce yang dipasok oleh Sonaca dari Belgia, yang tak kalah menarik mesin pesawat dilengkapi dengan kontrol digital dan sistem anti-icing pada pembuangan udara mesin.

Selain itu pesawat ini juga turut disematkan sistem tenaga listrik Smiths dan unit daya tambahan APIC APS-500 yang dipasang di bagian ekor sehingga dapat menghasilkan daya 18,6kW.

Untuk bahan bakar, pesawat ini dilengkapi dengan sistem manajemen bahan bakar Parker Hannifin. Serta tangki sayap integral dengan kapasitas bahan bakar 4,173kg pada ERJ-135ER dan 5,187kg pada ERJ-135LR.

Keunggulan lainnya yang dimiliki pesawat ini yakni adanya fitur – fitur canggih yang dapat menunjang penerbangan jarak jauh hingga dekat, serta fitur arah dan referensi ganda (AHRS), sistem peringatan lalu lintas dan penghindaran tabrakan (TCAS) hingga sistem peringatan jarak dekat ke darat (GPWS).