Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi akan mulai melatih pilot Ukraina untuk dapat mengoperasikan jet tempur F-16 mulai bulan depan.

Para pilot akan dibawa ke AS pada September mendatang, di mana mereka akan belajar bahasa Inggris terlebih dahulu sebelum memulai pelatihan tentang cara menerbangkan pesawat tempur canggih tersebut.

Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan pelatihan di Texas dan Arizona akan melibatkan beberapa pilot dan puluhan personel untuk merawat pesawat tersebut.

Baca juga: Denmark Beri Syarat Bantuan Jet Tempur F-16 ke Ukraina, Akan Dikirim Sebelum Akhir Tahun

“Presiden Biden menegaskan kembali komitmen AS untuk mendukung pertahanan Ukraina melawan agresi Rusia selama diperlukan, dan meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya,” ujar Ryder.

Dia menambahkan pelatihan F-16 kemungkinan akan berlangsung antara lima hingga delapan bulan, tergantung pada keterampilan pilot yang ada.

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan AS, Mark Milley mengatakan Ukraina kemungkinan akan menerima pesawat-pesawat tersebut “dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi”, sehingga Ukraina dapat meningkatkan serangan balasan terhadap pasukan Rusia.

“Ukraina mempunyai sisa kekuatan tempur yang signifikan dan ini belum berakhir,” kata Milley.

“Jelas sampai saat ini pembangunan tersebut hanya mencapai keberhasilan tertentu,” sambungnya.

Sebelumnya, Gedung Putih juga telah menyetujui pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina melalui Denmark dan Belanda.

Baca juga: Belanda dan Denmark akan Kirim Jet F-16 ke Ukraina setelah Melatih Pilot

“Amerika Serikat memberikan jaminan resmi Denmark dan Belanda bahwa kami akan mempercepat persetujuan permintaan transfer F-16 ke Ukraina ketika pilot selesai menjalani pelatihan,” kata pejabat Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, Kamis (17/8/2023).

Adapun sejumlah negara Eropa juga berencana melatih pilot Ukraina untuk mengoperasikan jet tempur F-16 di Denmark bulan ini.